Jumat, 14 Oktober 2016

Tak se-Atap Bukan Berarti Tak BerSaudara

Dari sini saya kembali mendapatkan pelajaran hidup, sebuah makna dalam kehidupan, cara mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT dengan mengutamakan Safety Riding, dan sebuah “PERJALANAN” panjang dalam menyusuri kehidupan.

Kami dengan kekasih (kuda besi) kami masing-masing, bukanlah gank motor, kami club, kami positif, kami Inshaa’Alloh akan mengemudi di jalan yang “lurus”. Persaudaraan yang menjadikan kami seperti ini. karena disini kami dapatkan sesuatu yang tidak bisa kami dapatkan di tempat lain. Kami menghargai sesama, kami beretika, kami penolong, dan inilah kami.

Di jalan tedapat berbagai macam dan jenis orang dengan kepentingan mereka masing-masing, namun itu bukanlah masalah dan suatu kendala bagi kami. Kami selalu mempersilahkan, atau kami yang dipersilahkan, terkadang kami terkesan memaksa, namun tak pernah kami tak meminta ijin, klakson, horn, dan strobo kami lah alat kami untuk meminta ijin (ber-etika bukan). Nah disinilah letak suatu pelajaran bersikap yang dapat kami petik,

 “jika ingin mendahului maka dahului-lah, namun jika tidak ingin/tidak biasa, maka jangan halangi kami untuk mendahului”.

Terpendam makna dari ungkapan diatas, bukan hanya untuk dijalanan saja, namun juga di kehidupan sehari-hari. Dunia ini merupakan pejalanan dan persaingan, dalam bersaing pastilah kita ingin menjadi pemenang, namun menang tidak harus mengalahkan, dan tidak dengan menutup jalan orang lain dalam harian jika tidak mampu janganlah mengganggu orang yang mampu, apa susahnya kan, “Semua Senang !”

“Menang Tanpo Ngasorake (menang tanpa merendahkan orang lain), Sunan Kalijaga”

#SalamSatuAspal

0 komentar:

Posting Komentar