Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Oktober 2016

Tips n Trick : Riding Safety di Jalan padat perkotaan,Kenapa tidak??

Assalamualaikum,selamat malam brosist,semoga tetap sehat dan semangat..dan salam satu aspal...
Semakin banyaknya kendaraan baru yang murah dan terjangkau,semakin pelik juga masalah yang dihadapi bagi para pengguna jalan. 

Membludaknya angka kendaraan baru yang turun ke jalan tak ayal membuat jalanan semakin padat dan macet. Tak heran,angka kecelakaanpun semakin tinggi karena banyak pengguna jalan yang kurang mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Gak hanya kecelakaan brosist, jalanan juga bisa menjadi ajang duel karena saling tidak terima merasa dirinya benar.. Sudah banyak contohnya brosist, karena sudah muak dengan perlakuan pengguna jalan yang masih srunthulan,tapi ya caranya kurang baik brosist,dengan memaki-maki pengguna lain..
Nah,berdasarkan pengalaman pribadi juga yang masih sering sruntulan (maafkan saya yang kadang suka khilaf ini brosist :D),saya pun browsing,gimana sih caranya supaya bisa safety riding yang tentunya aman bagi diri sendiri dan juga pengguna jalan lain??
Saya pun mendapatkan artikel yang dirilis oleh http//:www.motorcyclistonline.com , tentang 10 cara agar tetap aman saat berkendara di kota. Artikel ini sebenarnya sudah lama dirilisnya brosist,tapi apa salahnya saya kembali angkat untuk memberikan edukasi berkendara yang lebih baik,istilahnya artikel ini Old But Gold lah hehe.. So,pantengin terus ya brosist!! Check this one out yeah!


1.       Antisipasi pergerakan kendaraan di depan
Antisipasi memang menjadi jurus ampuh supaya selalu aman dalam segala hal. Biasanya,sesuatu yang sudah diantisipasi bisa berjalan dengan baik. Begitu juga saat sedang riding atau driving brosist,antisipasi sangat diperlukan supaya gak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti berbenturan atau tabrakan. Antisipasinya dengan cara selalu konsentrasi ke kendaraan yang berada di sekitar kita,dan atur kecepatan kendaraan yang brosist kemudikan,agar masih bisa melakukan manuver kalau kendaraan didepan berbelok tiba-tiba..

2.       Lihat spion,tetapi jangan terlalu sering
Spion sangat penting saat berkendara. Kegunaannya ialah melihat kendaraan di belakang sehingga kita tidak perlu menengok terlalu sering. Seringnya,spion ini letaknya sejajar dengan bahu,sehingga harus melakukan usaha ekstra untuk melihat kendaraan di belakang. Menurut artikel tersebut sih,jangan terlalu sering melihat ke spion. Gunakan sedikit feeling dan isyarat tangan agar tidak terlalu sering melihat ke spion. 

3.       Jangan pernah berada diantara mobil dan trotoar!
Jangan pernah berada ditengah-tengah mobil dan trotoar,bahkan ketika ingin menyalip sekalipun! Mengerikan ketika brosist mencoba menyalip mobil dari arah kiri dan tiba-tiba mobil tersebut memutuskan untuk belok,selesai urusannya brosist. Sebaiknya,menyalip hanya dari kanan dan usahakan jalan di depan kosong agar tidak bergesekan atau bahkan bertabrakan dengan kendaraan arah sebaliknya. 
4.       Selalu siap untuk ngerem!
Nah,terkadang kendaraan didepan kita bisa saja berhenti mendadak. Maka dari itu,antisipasi rem mendadak juga perlu brosist. Selalu tempatkan kaki kanan brosist di pedal rem belakang,atau jika motornya matic selalu sedia pegang tuas rem kiri. Imbangi dengan tekan rem depan secara teratur agar motor bisa berhenti dengan sempurna. Jangan menggunakan rem depan ataupun belakang secara full,karena akan membuat motor brosist oleng dan terjatuh!
5.       Beri tanda
Pastikan pengendara lain dan pejalan kaki melihat wujud brosist sebagai pengendara motor . Nyalakan selalu lampu utama dan nyalakan lampu High beam jika berkendara di malam hari nan sepi.. *hiihihi *skip. Cobalah untuk menggunakan riding wear yang terang atau jika perlu glow in the dark supaya selalu terlihat bahkan ketika berkendara di malam hari..
6.        Kenali power motormu!
Kenali power motormu brosist. Mengenali power motor sendiri bisa membuat brosist jadi punya gambaran bagaimana cara menyalip mobil atau bahkan truk dengan benar. Banyak kecelakaan yang terjadi karena biker tersebut memaksa menyalip padahal power kurang mumpuni dan celahnya sangat sempit,akhirnya tertabrak dari lawan arah! Lebih baiknya,menyalip mobil jika didepan sedang kosong,tidak ada kendaraan dari lawan arah.. 

7.       Traffic melambat?  Tetap di sisi kanan atau kiri kendaraan didepan..
Ketika traffic tiba-tiba melambat,usahain supaya brosist tetap berada di sebelah kanan atau kiri kendaraan yang berada di depan brosist. Ketika brosist berada di sisi kiri atau kanan kendaraan tersebut.memungkinkan bagi brosist untuk menyalip. Hati-hati ketika menyalip saat traffic sedang melambat brosist,jaga-jaga kalau ada motor juga yang mencoba menyalip dengan kecepatan tinggi! so,balik lagi ke point-point sebelumnya ya! 

8.       Pelajari keadaan sekitar (kondisi jalan,kondisi cuaca,dll)
Pelajari kondisi atau keadaan sekitar wilayah tempat brosist mengendarai kendaraan. Mempelajarinya memungkinkan brosist untuk sekali lagi mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi seperti munculnya lubang,atau pasir yang bisa membuat motor brosist kehilangan keseimbangan,atau cuaca yang bisa berubah-ubah,dll. Keep in Touch with the situation around you brosist..
9.       Gunakan Jempolmu!
Gunakan jempol kirimu untuk sekedar menekan tombol sein,klakson atau menekan tombol lampu dim brosist. Berikan sinyal yang cukup kepada pengendara lain jika ingin berpindah jalur atau ingin berbelok. Hati-hati,lupa menekan tombol sign atau tombol klakson bisa membuat celaka karena pengendara lain tidak tahu jika kita ingin berbelok misalnya!!
10.   Kendarai motor di “Zona Terbuka”
Jika jalanan yang brosist lewati ketika berkendara cukup lengang,perhatikan kecepatan kendaraan brosist lalu cari gap diantara kendaraan dan kendarailah melaluinya. Jangan terlalu dekat dengan kendaraan yang brosist akan lewati,sebaiknya berikan ruang tambahan untuk bermanuver dan menghindari blind-spots.

Last but not least,sudah saatnya kita semua sadar akan pentingnya berkendara yang aman di jalan. Dengan semakin gencarnya pabrikan motor dan mobil menggelontorkan gacoannya masing-masing,artinya jalanan akan semakin padat! Maka dari itu,agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,apa salahnya mulai dari sekarang mencoba melakukan safety riding?? Semoga artikel ini berguna bagi brosist sekalian dan juga bagi penulis sendiri yang masih banyak kekurangannya . Ada yang mau menambahkan tentang artikel ini brosist? Silahkan tulis komentar dibawah ini..
Thanks for reading and sharing,see you on the next article.
 Wassalamualaikum.

Jumat, 14 Oktober 2016

Tak se-Atap Bukan Berarti Tak BerSaudara

Dari sini saya kembali mendapatkan pelajaran hidup, sebuah makna dalam kehidupan, cara mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT dengan mengutamakan Safety Riding, dan sebuah “PERJALANAN” panjang dalam menyusuri kehidupan.

Kami dengan kekasih (kuda besi) kami masing-masing, bukanlah gank motor, kami club, kami positif, kami Inshaa’Alloh akan mengemudi di jalan yang “lurus”. Persaudaraan yang menjadikan kami seperti ini. karena disini kami dapatkan sesuatu yang tidak bisa kami dapatkan di tempat lain. Kami menghargai sesama, kami beretika, kami penolong, dan inilah kami.

Di jalan tedapat berbagai macam dan jenis orang dengan kepentingan mereka masing-masing, namun itu bukanlah masalah dan suatu kendala bagi kami. Kami selalu mempersilahkan, atau kami yang dipersilahkan, terkadang kami terkesan memaksa, namun tak pernah kami tak meminta ijin, klakson, horn, dan strobo kami lah alat kami untuk meminta ijin (ber-etika bukan). Nah disinilah letak suatu pelajaran bersikap yang dapat kami petik,

 “jika ingin mendahului maka dahului-lah, namun jika tidak ingin/tidak biasa, maka jangan halangi kami untuk mendahului”.

Terpendam makna dari ungkapan diatas, bukan hanya untuk dijalanan saja, namun juga di kehidupan sehari-hari. Dunia ini merupakan pejalanan dan persaingan, dalam bersaing pastilah kita ingin menjadi pemenang, namun menang tidak harus mengalahkan, dan tidak dengan menutup jalan orang lain dalam harian jika tidak mampu janganlah mengganggu orang yang mampu, apa susahnya kan, “Semua Senang !”

“Menang Tanpo Ngasorake (menang tanpa merendahkan orang lain), Sunan Kalijaga”

#SalamSatuAspal

Selasa, 04 Oktober 2016

Biker (Katanya) Inspirasi Sebuah Kebebasan..


A.    DEFENISI BIKER

Asal usul kata Biker adalah kata yang diserap dari bahasa inggeris yang berasal dari nomina bikeberarti sepeda; sepeda motor; kendaraan roda dua (bermesin atau tidak), mendapat akhiran ersebagai kata benda merujuk orang atau person,  bike + er menjadi biker berarti orang yang mengendarai sepeda atau sepeda motor; berarti juga pengendara sepeda; sepeda motor atau pengendara roda dua. Biker lebih sering digunakan pada  sebuah istilah bagi pengendara roda dua atau pengendara sepeda motor; sama juga dengan kata rider (ride + er) yang juga berasal atau diserap dari bahasa inggeris.

Seorang  biker dikenal sebagai sosok pengendara sepeda motor yang selalu bepergian atau berkendara kemanapun, biasanya berhimpun didalam sebuah kelompok atau klub. Walau banyak juga  orang yang mengendarai sepeda motor untuk keperluan atau kegiatan sehari-hari. Misalnya jika seorang ayah pergi bekerja ke kantor dari rumahnya yang berada dipinggiraan dengan mengendarai sepeda motor, dia juga dapat dikatakan sebagai seorang biker atau rider. Fenomena seorang bikerlebih melekat jika selain sudah atau sering bepergian dengan jarak yang jauh tetapi berhimpun dalam sebuah kelompok.

Perkembangan dunia otomotif membawa makna biker menjadi lebih berkembang, makna biker menjadi lebih diartikan seorang pengendara sepeda motor yang berkumpul (atau tidak) dalam sebuah klub atau komunitas yang frekwensinya tingi untuk sebuah hobby. Namun istilah biker untuk diindonesiakan lebih cenderung kepada anak klub; anak motr; atau geng motor (istilah ketiga ini lebih cenderung berkonotasi negativ). Sehingga sampai sekarang belum ada kata Indonesia baku untuk Biker (lebih cenderung digunakan dalam kata yang di cetak miring dalam istilah ilmiah).

B.     LEVEL/TINGKATAN BIKER

Rumit memang menberi tingkatan atau level seorang biker, sangat relative dan subjektif. Berdasarkan pengalaman biker dapat di beri tingkatan sebabai berikut :
1. Zero level .
Pada tingkatan ini, seorang yang sudah mensyahkan dirinya sebagai biker baru sekedar pelepas hobbi biasa. Bersepeda motor hanya untuk meluangkan waktu kosong. Touring hanya untuk mengisi liburan, tidak memikirkan komunitas. Biasanya level ini lebih pada orang kebanyakan (seperti tersebut di atas), atau indpenden tanpa klub. Memang kecintaan bersepeda motor ria sudah memiliki frekwensi lebih dari sekedar seorang yang hanya untuk rutinitas pekerjaan. Tidak memikirkan bakti social, mencari “persaudaraan”, tidak memiliki anggota (klub). Benar-benar untuk mengisi waktu kosong atau liburan,tanpa beban dan unek-unek lainnya.
2. Basic Level
Seorang Biker pada tingkatan ini sudah tidak hanya sekedar hobbi biasa, sudah punya komunitas, memikirkan organisasi dan bakti social resmi. Kecendrungan lebih pada persaudaraan sesama biker masih berdasarkan kendaraannya atau sepeda motor saja. Ada kemungkinan yang sejenis. Istilah beberapa anak klub motor  saudara kandung, kalu saudara tiri bukan semerek (sejenis). Negatifnya kalau tidak sejenis tidak ada oenjemoutan tamu, tidak akrab. Bahkan ironisnya walau dari komunitas yang sama namun touring tidak menggunakan sepeda motornya (misalnya ke Jakarta menggunakan bu, pesawat atau kapal laut), tidak disambut dan tidak dianggap saudara atau seorang biker. Dapat disimpulkan “brotherhood” sebatas sepeda motor.
3. Advance Level
Meminjam istilah level kursus bahasa inggeris. Pada level ini “brotherhood” tidak lagi sebatas sepeda motor tetapi sudah pada biker nya. Mau apapun jenis sepeda motor atau klubnya, tetap memiliki teman atau saudara dimana-mana. Ibarat manusia, tubuh atau fisik diibaratkan sepeda motor tetapi “ruh” nya adalah persaudaraan. Biar fisiknya kecil, gemuk, cantik, dsb, tetapi yang penting dia aadalah tean atau saudara. Walau sepeda motornya “brand” apapaun, jenis apapun, jika masih menyatakan diri seorang biker, adalah saudara. Tetap dijeput atau dijamu layaknya saudara yang sedang touring. Golongan Darahnya sudah sama yaitu : B ….biker….  Pemahaman bersepeda motor ria sudah cukup tinggi.

C.    JENIS – JENIS BIKER

Ada beberpa jenis biker:

1. Biker “tai ayam”:

Diambil dari penggalan kata “hangat-hangat tai ayam”. Biker ini paling lama bertahan 1 tahun lamanya sudah bagus. Biker jenis ini tidak jelas statusnya, biasanya pemula dan tidak tahu makna  apa itu biker.

2. Biker Oplosan :

Biker ini kerjanya merusuh aja di klub, giliran gak sepaham dengan dia langsung pindah klub. Kalo dia ketua kerjanya mecat anggota aja (kayak kantoran aja ada pecat-pecat segala). Jenis yang dimaksud disini ini biker yang egois, mau menang sendiri, gak mengargai orang lain dan memaksakan kehendak pribadi. Kalo yang jadi korban bisa diibaratkan oli orisinilnya, yang mentiko oplosan terus…..

3. Biker Oportunis :

Jenis ini kalau diklub ada maunya aja baru berbuat. Kalu ada untungnya sama dia baru dia kerjakan. Misalnya kalau jeput tamu, biker ini mau capek-capek jeput kalo tamunya sejenis dgn klubnya (saudara kandung,gitu….), atau kalau tamu itu menguntungkan bagi dia, maka dia bersemangat meladeninya. Begitu juga dalam kegiatan,ditimbang-timbang untung ruginya sama dia. Bisa juga disebut biker pelit.

4. Biker kondangan:

Jenis ini kerjanya TP-TP aja (Tebar Pesona) dan maunya TB (terima Beres). Paling rajin kalau diliat ladys biker (begitu juga sebaliknya). Kegiatannya paling rajin kalau undangan sana, undangan sini. Kalau diajak baksos maunya nyantai ongkang-ongkang. Alasannya banyak, yang sibuk kerjalah, urusan keluargalah (memaqngnya dia aja yang kerja). Kalau biker dari jawa, kemana touring harus jajan di lokalisasi….hihihih….

5. Biker nasi bungkus:

Setingkat diatasnya disebut biker nasi kotak. Dalam berkegiatan selalu yang pertama ditanya:’ada makannya gak..?”, kaosnya ada….? Uang bensinya…???. (Padahal tak satupun orang yang nyuruh dia buat klub dan jadi biker, kan sukarela serta niat pribadi….!!

Biker Sejati. Ini paling mantap. Tak perlu dijelaskan lebih panjang. Ini jenis yang bertentangan dengan jenis 1-5 yang notabene brotherhood Palsu. Biker yang masih solid di Klub sampai sekarang boleh disebut biker sejati atau the real Biker, the real brotherhood.
banyak lagi tipe lainnya…tergantung tipe yang anda inginkan

D.    MANAJEMEN KLUB MOTOR

Klub Motor (orang medan bilang Klub Kereta: tempat berkumpulnya biker dalam menyalurkan hobinya) semakin menjamur saat ini di Medan. Jatuh-Bangun klub-klub motor, hingga komunitasnya,  juga mewarnai dinamika berkelompok dalam menyalurkan hobi otomotif yang satu ini. Dalam tulisan kali ini penulis coba membuat wacana cara memenej klub-klub motor yang ada di Sumut, khususnya di Medan, dari berbagai sumber selama setahun belakangan ini. Dalam hal ini bukan berarti penulis dan klubnya sudah berhasil dalam mengatur klub sendiri. Tidak juga….sekali lagi tidak juga. Setidaknya Sharepengalaman, atawa lebih tepat cek dan Kroscek (check and crosscheck, bhs sononya). Kelemahan dan kelebihan klub lain mungkin bisa jadi pelajaran berharga untuk membangun diri dan klub masing-masing.

Inti utama dari persoalan BERKLUB ini kata kuncinya adalah manajemen (how to manage), bagaimana memenej klub. Untuk itu kita coba dulu paparkan pengertian menej itu sendiri.

1. Pengertian Manajemen

Manajemen atau menej berasal dari kata inggris  “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.


Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

 Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,    pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai   sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(MAAF BRO dan SIST AGAK-AGAK ILMIAH DIKIT GA PAPA KAN HAHAHA…..??)

Jadi silahkan menyimpulkan arti menejemen atau menej itu sendiri berdasarkan pengertian-pengertian yang ada di atas.

Manajeman KLub Motor
Penulis yakin ini pasti sangat relative dan subjektif. Tapi setidaknya temuan penulis sebagai biker dan pengurus klub hampir sama dengan pengalaman saudara-saudaraku para Biker . Kira-kira dapat disimpulkan modelnya sbb:

Manajemen KARBU.
Meminjam istilah manajemen KOLBU nya aa Gym, dalam klub motor manajemen Karbu ini beda. Layaknya karburator sepeda motor, manajeman karbu ini adalah cara pengurus mengatur anak-anak motor  dengan tidak terus memerintah (layaknya menarik tali gas sepeda motor) tetapi juga sekali-kali diam memperhatikan dampak dari perintah itu. Para pengurus atau ketua klub dalam menjalankan roda organisasi nya, melaksanakan program-program yang ada sesuai target dan tujuan yang diinginkan. Tetapi selalu share setiap selesai melakukan SATU kegiatan, melihat dampak baik-buruknya dan melaksanakan kelanjutannya. Merubah program berikutnya, atau sebaliknya justru berstrategi untuk tidak membuat program gagal. Dari sisi  keanggotaan manajemen karbu, tidak selalu memaksa anggotanya untuk melakukan suatu kegiatan jika anggotnya tidak siap, kalau perlu berkordinasi dengan pihak lain untuk memacu anggotanya sendiri.(dlm hal ini klub motor lain). Ibarat tali gas yang jika tidak ditarik, maka menekan rem untuk berhenti kalau perlu.

Manajemen Layang-layang
Mengatur klub dan anggotanya dengan system tarik-ulur ini paling banyak digunakan dan paling efektif digunakan. Kadang harus keras dan tegas, tetapi pada saatnya harus lembut dan tenang untuk memecahkan suatu masalah. Hanya saja harus hati-hati kalau terlalu lembut atau terlalu keras maka benang akan putus.Persoalan keras dan lembutnya dalam manajemen ini, jiwa besar, sabar dan legowo seorang pemimpin klub dituntut tinggi sekali.

Manajeman TINTA.
Bukan manajeman cinta. Banyak pemimpin klub yang hanya menorehkan tinta emas saja dalam klubnya sendiri. Setelah capek-capek diangkat atau terpaksa menjadi ketua klub, selanjutnya tidak melakukan kegiatan apapun sampai periode pemilihan berikutnya. Jadi pengurus klub dengan alas an apapun, cuma sebatas jabatan, tetapi NATO (No action Talk only), cakap-cakap aja. Taunya mengkritik pekerjaan orang  lain, tetapi tidak ada solusi atau tanpa kerja nyata sendiri. Ide pemipin atau pengurus klub banyak, tetapi sebtas ide saja, saat prakteknya sulit digerakkan, menunggu orang lain yang bergerilya, “bertempur” sanasini, nah dianya sendiri tinggal enaknya aja, yang mudah-mudah aja. Pengurus seperti ini menggunakan manajemen tinta. Tidak perlu tinta emas kalau yang dituliskan itu tidak di baca orang, cukup tinta hitam biasa saja, tetapi sangat jelas dibaca bahkan  diingat orang sampai kapanpun. Lebih baik ada melakukan kesalahan dalam melakukan satu kegiatan berarti, daripada tidak pernah salah karena tidak pernah melakukan APAPUN.

Manajemen Sayap.
Biker dari pulau Jawa bilang sayap kereta itu Spadbor. Manajemen ini layaknya sayap sebuah sepeda motor. Siap melindungi roda dari hujan, debu dan panas asal roda sepeda motor awet dan terus berjalan. Pengurus atau pemimpin klub siap melindungi dan me back-up anggotanya selalu, walaupun terkadang salah. Ini pemimpin klub yang baik. Jadi teladan dan pelindung. Menerima ide-ide anggota dan divisinya dalam musyawarah anggota walau terkadang tidak sesuai dengan ide pribadi sendiri. Berjiwa besar walau sebagai ketua klub jika anggota semuanya tidak setuju sebuah keputusannya, asal anggota klub melaksanakan semua keputusan itu. Tidak malah memaksakan ide-idenya. Pemimpin klub seperti ini tidak taunya hanya marah-marah dan mencari kesalahan anggotanya saja, tetapi melihat aspirasi orang banyak, otomatis anggota atau pengurus klub lain akan hormat dan repect dengan pimpinannya.

 Manajemen Kit.
Bagus diluar,kinclong mengkilap, tetapi hancur didalam, mesin berantakan. Manajemen ini buruknya lebih besar ketimbang baiknya. Baiknya hanya orang lain atau klub lain tidak tahu keburukan organisasi klub itu, tetapi lambat laun pasti ketahuan dan menimbulkan rasa malu luar biasa. Buruknya, ini pasti klub yang bagus tampak dari luar, tetapi biker “tai ayam”, biker nasi bungkus, biker oportunis dan biker oplosan, akan banyak sekali tercipta jika mengatur klub dengan menggunakan manajemn ini.

Inilah manajemen yang terlihat sekali disetiap klub-klub motor. Untuk lebih baiknya, kita bisa mengkombain (matching) antara satu manjemen dengan menejemen lainnya. Kapan kita bisa melakukan satu manajemen, kapan pula harus dengan pola manjemen lainnya. Yang Pasti, HINDARI MANEJEMEN UANG. Jika pimpinan, pengurus atau anggota klub sudah berorientasi UANG dalam mengurus klub motor, Brotherhood PALSU……! Tunggulah kehancuran klub motor itu…



E.     TOURING

Touring berasal dari kata tour yang berarti perjalanan . Touring (turing,kata orang medan) adalah suatu perjalanan yang panjang;jauh, yang memerlukan persiapan atau mungkin juga rencana (walaupun dadakan). Bedanya dengan rolling, ini hanya perjalanan pendek atau berkeliling disuatu tempat;daerah atau kota. Kata touring bisa juga menjadi perjalanan singkat atau pendek jika menjadimini touring; city touring. 


Turing pasti menjadi salah satu agenda atau kegiatan dalam berklub atau bersepeda motor bagai para biker. Jadi biker tanpa turing, seperti makan nasi tanpa garam, seperti pacaran tanpa ciuman, atawa seperti pakai tali pinggang tapi tidak pakai celana, dll,dst,dsb..….. Tak sah rasanya jadi biker atau berklub tanpa touring. Untuk itu coba kita simak beberapa jenis turing yang bisa kita temukan. Dibubuhi sedikit joke…..

·         Touring Wisata            : perjalanan yang dilakukan seorang biker, beramai-ramai, atau sesama atau antar klub ke objek-objek atau kota-kota wisata. Refreshing menikmati pemandangan alam atau melihat objek sejarah.
·         Touring Silaturrahmi   :Perjalanan dalam rangka kunjungan. Bisa kunjungan resmi atau tak resmi antar individu biker, klub, keluarga atau organisasi.
·         Touring Amal  : Perjalanan dalam rangka kegiatan amal; pemberian atau penggalangan dana di tempat-tempat musibah atau membantu korban  bencana alam.
·         Touring Kuliner           : Nah….ini bisa disebut perjalanan “Sejengkal Perut” (tapi yang diatas bro….bukan di bawah…xixixixi………). Artinya turing tanpa lepas dari pada yang namanya makanan. Kepengen mengetes makanan disuatu daerah; membelinya atau minta resep dan membeli peralatan-peralatan unik urusan masak memasak yang bisa jadi tidak ada di daerah asal.
·         Touring Badai : bisa juga disebut turing ”sukak-sukak”. Biar hujan, tapi tetap jalan terus, tak boleh pakai mantel hujan apalagi berhenti sebelum sampai pada tujuan. Bahkan kadang-kadang tujuannya kemanapun tidak jelas. Tak peduli perut sudah keroncongan,  mau boker atau pipis, tetap jalan terus,,,,,layaknya badai menerjang apa saja. Padahal di boks sudah disiapkan semuanya. Hassur bah……
·         Touring SPooring/Galau        : Paling gawat……. Turing ini dilakukan lantaran karena cekcok dengan bini, dengan keluarga atau karena ada Masalah. Stres memikirkan semuanya, maka dilakukanlah touring ini. Biasanya dadakan dan tujuan tidak begitu jelas, asal bisa menghilangkan beban tersebut.
·         Touring Suntuk           : Skedul dari klub untuk jalan belum dapat waktunya.  Beberapa teman-teman biker lagi pada sibuk semua. Nah daripada suntuk, asal dapat momennya, ada duit sedikit, ada atau tidak ada kawan……kemudian telpon sana telpon sini…..jalan dah……ini namanya juga  bisa disebut touring stress….





ISTILAH BIKER (kamus sangat mini sekali)
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Pameo ini yang melandasi penulis mencoba mengumpulkan istilah-istilah, kata-kata, atau bahasa bahasa yang sering digunakan (umum digunakan) para biker  sehari-hari dalam beraktifitas menggeluti hobi otomotifnya. Tujuannya supaya para biker sumut umumnya, di Kota Medan khususnya, terhindar dari kesalah pahaman dalam berkomunikasi(miscommunication). Baik berkomunikasi anatar biker pemula dengan biker senior, maupun biker antar klub atau antar daerah dan provinsi di Indonesia. Istilah-istilah yang dikumpulkan ini mencakup pada sapa-sapaan atau panggilan, nama sparepart atau asesoris sepeda motor, dan bahasa gaul yang sering digunakan para biker. Urutan sesuai abjad

Panggilan, Sapa-sapaan.

·         Acem                     : bagaimana, macam mana; cemana  (logat medan)
·         Bro                        : singkatan dari brother, artinya saudara (secara kamus). Istilah bro adalah panggilan akrab kepada para biker laki-laki, seperti Mr. (mister) dalam bahasa Inggeris atau Monciuourdalam bahasa Perancis atau Herr dalam bahasa Jerman. Biasanya dapat diikuti nama atau panggilannya atau julukan/jabatan. Misalnya bro Ucok, bro ketua, bro dari klub Vespa, atau kalau jamak seperti bro-bro dari klub matic, dll. Panggilan Istilah ini pada umumnya digunakan kepada teman sebaya atau tidak (jika sudah akrab) atau juga jika tidak tau namanya sebagai bentuk sopan atau penghargaan.
·         Bor                       : sapaan atau panggilan lebih akrab lagi dari bro, maknanya sama tetapi penggunaan istilah bor menunjukkan  suatu keakraban yang lebih dari biasanya.
·         Broz                      : sama maknanya dengan bro, hanya singkatan ini digunakan dalam bentuk tulisan, misalnya SMS, Facebook, atau surat menyurat.
·         Brada                    :  dari kata brother yang diindonesiakan agar lebih familiar. Maknanya sama-sama menggantikan kata saudara atau panggilan untuk biker lelaki.
·         Brotherhood/brotherness     : persaudaraan/kesetiakawanan

·         Sist                        : singkatan dari kata sister, dlm kamus bhs inggeris, artinya saudari. Kebalikan dari brother, digunakan untuk para biker wanita (ladies bikers).
·         Sisz                        : sama dengan broz, namun ditujukan untuk biker wanita.
·         Sista                      : Peng-indonesia-an kata sister.
·         Steril                      : kata yang digunakan untuk menolak atau menyatakan sesuatu yang tidak diinginkan (lagi). Misalnya ketika ditawari minum alkohol atau hal-hal yang tidak dingini maka ditolak dengan kata ”steril bro!”.
·         Saudara kandung  : biker yang jenis,merek/brand, corak atau tipe motornya sama. Misalnya sesama Vespa, dikatakan saudara kandung.
·         Saudara tiri            : kebalikan saudara kandung; biker tidak sejenis,semerek atau setipe.
·         Saudara merah      : saudara kandung dalam keluarga; punya ikatan darah langsung, misalnya abang, adik, kakak, paman, sepupu atau keponakan, dll
·         Saudara putih        : sesama biker yang sudah seperti layaknya saudara kandung (atau bahkan melebihi).

Istilah teknis

·         86                          : aman;  tidak ada masalah; tidak apa-apa, No problem…Kein Problem…
·         Galon                    : SPBU, tempat mengisi bensin (biker pula jawa menganggap gallon untuk air minum.
·         Golongan Darah B : Pameo yang menganggap kalau sesama biker itu bersaudara tidak memandang lagi agama, suku, ras, golongan darah, namun semua nya sudah menjadi satu, dan golongan darahnya pun hanya satu yaitu B= Biker
·         Hotel Pertamina    : istirahat, tidur atau menginap di galon (SPBU)
·         Kondangan           : bahasa gaul yang artinya “ajakan” melacur; ‘jajan’ ke lokalisasi.. Istilah ini kebanyakan dipakai oleh para biker dari pulau jawa.
·         Kondisikan            : menyambut; melayani; menjamu (tamu)
·         Lanjut                    : posisi pass….., teruskan; tidak ada pertanyaan lagi
·         Modif                    : modifikasi, sudah di rombak/ubah, tidak orisinil.
·         Motor minum        : sepeda motor harus isi bensin, kapasitas bensin
·         Ori/orsi                  : orisinil, asli ; sesuai asalnya (bukan handmade).
·         Siap                       : pernyataan setuju; mengikuti yang dikatakan; paham atau mengerti
·         Sip                         : setuju;cocok;menerima keputusan
Istilah sparepart/asesoris sepeda motor.

·         Disk                       : cakram rem
·         Ejos                       : leher pipa (hampir setengah bundaran yang ditempel di mesin) untuk knalpot.
·         Jeruji                      : jari-jari lingkar/ban sepeda motor
·         Jok                         : tempat duduk sepeda motor
·         Kanvas                  : Kain klos……………; kanvas rem = sepatu rem
·         Napur                    : steking (sebuah alat pengatur besarnya api pada motor BSA), taji ayam (istilah dari medan);; karena bentuknya mirip taji ayam jago.
·         Pelak                     : lingkar ban sepeda motor
·         Roda gendeng       : Roda gila; gigi-gigi mesin pada perseneling sepeda motor
·         Selahan (selak)      : engkol (kick starter); mengengkol. Dalam kalimat misalnya : “Coba selah (selak) motor itu !”  (Coba engkol motor itu)
·         Stengkas                : tutup rantai sepeda motor
·         Spadbor                 : sayap (penutup sebahagian roda )
(de el el, de es be,de es te,de ka ka…masih ada lagi yang belum terdata dalam istilah ini)


10 FAKTA KONYOL BIKER dan KLUB…. (ingatan buatku pribadi yg utama)…

ü  Katanya biker, bra-bro bra-bro, tapi gak punya motor….
ü  Katanya bersaudara, tapi dengan abang sendiri es-ke-te, adik dihajar, paman dimusuhi…? Sesama biker egois….merasa klub paling paten… mau nyumbang dan ‘bantingan”b iker yang ketimpa musibah cuma kasi “rp 5.000”,- perak…
ü  Katanya independent, tapi dikit-dikit sponsor, dikit-dikit sponsor…atpm, dealer, donator (yg tidak mengikat????)…? Bisa gak buat klub tanpa sponsor?
ü  Katanya loyal, waktu disuruh pimpinan kok malah gak mau, maki-maki…
ü  Katanya anak motor, tiap minggu Cuma undangan kawinan, sunatan doang…. Kopdar gak mau….
ü  Hobi di klub adalah hobi ber sepeda motor, touring, baksos. Giliran mau jalan gak ada duit. Mau baksos gak ada waktu, mau kerja tungg-tunggu kawan…..(berarti belum siap berhobi, ya udah pulang kerja dirumah aja, tidur, besok kerja lagi, tidur lagi,kerja lagi)
ü  Katanya anak ‘jalanan”, hidup dijalan, keras, cuek….tapi liat perempuan merokok diplototin, orang selengekan di cibirin, orang kaya di dekatin tapi yang miskin di jauhin….Udah di fitnah jelas pun masih ‘say hello”…..munafik. Anak jalanan itu tau mana kawan dan lawan.
ü  Katanya hobi maniak, giliran touring minta dikondisikan, fasilitas lebih…. Orang mancing aja gak ada yang minta sungainya ditentukan…bawa kail sendiri, joran beli atau nyewa sendiri, beli makan minum pake duit sendiri….
ü  Katanya bersaudara, tapi basa-basi pun gak ada….Giliran susah menghubungi, giliran senang EGP lah….
ü  Katanya mitra polri, tapi gak pake helm…, ugal-ugalan.. gak punya sim pula..
ü  Piss bro…..

Demikian, semoga ada manfaatnya. Semoga dapat memperkuat keyakinan akan jati diri BIKER sesungguhnya..#SalamSatuAspal

S.O.P Safety Convoy & Touring


TUJUAN, Menjamin agar perjalanan mengendarai sepeda motor secara bersama – sama, dapat berlangsung dengan selamat, tertib, dan aman.

RUANG LINGKUP, Prosedur ini berlaku untuk semua anggota HMPC INDONESIA yang melakukan perjalanan bersama dengan jumlah sepeda motor lebih dari 5 ( Motor ) unit dan dalam 1 group.



DEFINISI, yang dimaksud dengan :

  1. Road Kapten adalah pengendara sepeda motor yang memimpin perjalanan touring.
  2. Vorijder adalah pengendara sepeda motor yang memimpin barisan konvoi.
  3. Safety Officer adalah peserta touring yang ditunjuk oleh RC (Road Kapten) untuk mengamankan jalur atau jalan yang akan dilalui oleh peserta konvoi.
  4. Sweaper adalah peserta touring yang ditunjuk, untuk mengawasi dan mengamankan posisi peserta touring selama perjalanan.
  5. Technical Officer adalah peserta touring yang di tunjuk oleh RC sebagai petugas yang mengkoordinir bantuan teknis terhadap kerusakan teknis kendaraan peserta touring.

Formasi adalah bentuk susunan pengendara sepeda motor dalam barisan selama perjalanan touring.

KETENTUAN UMUM, antara lain:

Setiap pelaksanaan touring harus dipimpin oleh seorang RC dan setidak tidaknya dibantu oleh 1 (satu) orang Vorijder, 2 (dua) orang Safety Officer, 2 orang Sweaper, 1 orang Technical Officer.

Road Kapten adalah pimpinan tertinggi dalam satu group pengendara sepeda motor yang melaksanakan touring.

Semua peserta touring tanpa terkecuali harus mentaati etika touring sebagai berikut:
·         Datang dan berangkat tepat pada waktu yang telah ditentukan.
·         Mematuhi peraturan lalu lintas (dilarang keras menerobos lampu merah berhenti sembarangan, dll.)
·         Dilarang keras mengintimidasi pengguna jalan lain (memukul, menendang, melukai, meludahi, atau  bentuk2 arogansi lainnya)
·         Tidak saling mendahului atau berebut jalan.
·         Tidak melakukan manuver2 atau atraksi2 berbahaya saat touring berlangsung (lepas tangan, angkat ban, zig –zag, memainkan kenalpot berlebihan, dan aksi2 yang lainnya yang bisa membahayakan pengguna jalan lain dan anggota rombongan HMPC).
·         Memberikan kesempatan kepada pengendara lain yang secara terpaksa karena kondisi lalu lintas harus masuk dalam barisan konvoi.
·         Tidak menggunakan Sirine dan Klakson secara berlebihan terutama pada saat kondisi macet, kecuali untuk kondisi Emergency. (Sirine boleh di gunakan, jika menggunakan pengawalan Kepolisian, Surat Kepolisian, Menyalip Truck dan sejenisnya, Memberikan isyarat Touring dimulai atau memang dalam keadaan darurat).
·         Memberikan salam penghormatan dangan mengancungkan ibu jari kanan atau kiri atau membunyikan klakson 1 kali kepada polisi yang berugas di jalanan.
·         Kecepatan berkendara disesuaikan dengan kondisi jalan (batas maksimal 80 Km/jam, untuk luar kota, dalam kota 60 Km/jam).
·         Konvoi selalu diusahakan berada di jalur Kiri.(Dalam kondisi - kondisi tertentu, boleh menggunakan jalur kanan, dengan memperhatikan kondisi sekitarnya).
·         Memberikan isyarat Sopan saat meminta jalan kepada pengguna jalanlainnya, dan mengucapkan terima kasih dengan mengacungkan Ibu jari kanan atau kiri.
·         Waspada dan tetap konsentrasi selama berkendara.
·         Tidak Egois, pemaaf dan empaty (mengalah) terhadap pengendara lain (pengguna jalan).
·         Selalu menerapkan tata cara berkendara yang aman dan benar.
·         Dapat mempertahankan suasana hati yang Positif.
·         Selalu tenang dan tidak terpengaruh atas Provokasi dari pengendara lain.
·         Dapat mengontrol Emosi yang berubah ubah.

Semua peserta touring tanpa terkecuali harus melengkapi kendaraannya minimal dengan kondisi sebagai berikut :
·         Kaca Spion harus lengkap serta berfungsi dengan baik.
·         Seluruh lampu harus berfungsi dengan baik, Ban kendaraan dalam kondisi layak jalan.
·         Rem depan dan belakang berfungsi dengan baik.
·         Klakson dan Reting (kanan dan kiri) berfungsi dengan baik.
·         Memiliki dan membawa surat2 kendaraan serta pengenal diri (STNK, SIM C, KTP).
·         Tools Kit standard tersedia.
·         Oli, Minyak Rem, Kampas Rem, dalam kondisi layak pakai.
·         Bahan Bakar Full.

Semua peserta touring tanpa terkecuali harus dalam Kondisi Prima, tidak dalam pengaruh Obat2an dan Alkohol, Serta melengkapi diri minimal dengan kondisi sebagai berikut:
·         Menggunakan Helm Full Face atau Half Face, dengan kondisi yang layak pakai. (Dilarang menggunakan Helm Topi atau Cetok, atau tidak menggunakan helm sama sekali).
·         Menggunakan sarung tangan.
·         Menggunakan sepatu safety.
·         Memakai Body Protector, minimal Jaket tebal.
·         Membawa Jas Hujan.
·         Membawa perlengkapan P3K dan Obat2 kesehatan untuk keperluan Pribadi.

Perlengkapan standard petugas touring adalah :
·         Rompi Spotlights (Warna Cerah atau memantul).
·         Sirine atau Klakson khusus.
·         Lampu rotator Warna kuning. (Jika ada)
·         Strobo.
·         RF Communicator.
·         Safety Flash Light.

Urutan penempatan peserta Touring didalam Formasi didasarkan pada tingkat pengalaman mengikuti Touring, yang belum berpengalaman harus di tempatkan sedekat mungkin dengan Vorijder, demikian seterusnya.

Tanggung Jawab dan Wewenang


Road Kapten,

·         Membawahi Vorijder, Safety Officer, Sweaper dan Technical Officer.

·         Bertanggung jawab untuk membawa peserta touring ketujuan dengan selamat dan aman, di Bantu oleh petugas touring.

·         Membatalkan perjalanan atas dasar pertimbangan keselamatan dan keamanan perjalanan.

·         Atas dasar keselamatan dan keamanan, berhak menolak seorang anggota menjadi peserta Touring.
·         Menyusun rencana Route perjalanan, lama perjalanan, menentukan tempat penghentian sementara, peserta touring, petugas touring dan potensi bahaya.
·         Menyampaikan rencana Route perjalanan, lama perjalanan, menentukan tempat penghentian sementara, peserta touring, petugas touring dan potensi bahaya, kepada para peserta Touring.
·         Melaksanakan pemeriksaan kelayakan kondisi kendaraan para peserta Touring.
·         Memberikan isyarat dimulainya Touring.
·         Mengendalikan perjalanan Touring melalui isyarat Radio Komunikasi.
·         Menolak hubungan Radio yang di anggap tidak perlu.
·         Memberikan laporan perjalanan touring kepada Ketua Chapter HMPC dan Kepala Divisi Touring HMPC .
·         Dapat diwakilkan oleh peserta lain yang di tunjuk oleh RC. (Jika dalam kondisi kurang Prima, sakit, dan hal2 yang tidak di inginkan).

Vorijder,

·         Mengikuti intruksi Kapten.
·         Bertanggung jawab kepada Kapten.
·         Membawahi SafetyOfficer dan Sweaper.
·         Mengatur kecepatan dan arah perjalanan.
·         Mengatur formasi konvoi dengan memberikan isyarat Tangan atau RadioCm.
·         Meminta bantuan Safety Officer untuk melihat dan mengamankan kondisi lalulintas yang akan dilalui.

Safety Officer,

·         Bertanggung jawab kepada Road Kapten.
·         Memperhatikan kondisi lalu lintas serta kendaraan – kendaraan yanglain dan kemudian memberitahu Kapten, Vooridjer dan peserta Touring melalui Radio atau gerakan tangan tentang kemungkinan yang membahayakan dari bagian depan dan belakang konvoi, seperti misalnya kendaraan yang akan menyerobot jalur peserta konvoi dan truck yang akan menyalip serta bahaya terpaan angin yang di timbulkan.
·         Mengawasi jalur yang menyempit dan masuk ke jalur yang menyempit tersebut untuk ”menutup pintu” bagi kendaraan lain yang akanberbaur ke dalam Formasi.
·         Berganti atau pindah jalur sebelum peserta touring, untuk menyarankan jalur sehingga peserta toring dapat memasuki jalur perjalanan dengan aman.

Sweaper,

·         Bertanggung jawab kepada Kapten.
·         Memastikan peserta Touring tetap dalam Formasi barisan Konvoi.
·         Mengawasi Formasi dan memberitahu Kapten masalah yang mungkin terjadi pada Konvoi.
·         Mengatur Formasi agar tetap sesuai yang diinginkan Vooridjer.
·         Mengatur jarak antar peserta touring, sehingga Formasi touring tetap sebagai satu kesatuan barisan.
·         Memberikan bantuan / tanggapan atas kondisi emergency yang dialami oleh peserta Touring.
·         Mengingatkan peserta Touring bila melakukan pelanggaran Etika selama Touring.
·         Menanggapi tindakan provokatif yang mengganggu peserta Touring dari kendaraan lain, dan melaporkan setiap perkembangan situasinya kepada Kapten melalui radio atau aba2 tangan.

Tecnical Officer,

·         Bertanggung jawab kepada Kapten.
·         Mengkoordinir tersedianya bantuan teknis, baik berupa spare part maupun tenaga trampil.
·         Memberikan bantuan teknis terhadap terhadap kerusakanteknis yang di alami peserta touring, dan memberikan saran kepada Kapten apakah perjalanan Touring tetap diteruskan atau ditunda maupun di hentikan.

 Peserta Touring,

·         Mengetahui rute Touring, lama perjalanan dan tempat pemberhentian sementara.
·         Mengikui intruksi Vorijder dan sweaper, yang diberikan melalui isyarat Tangan, Kaki atau lingkungan sekitarnya yang dapat mengakibatkan terganggunya Touring.


FORMASI DAN ISYARAT


Formasi 1
Formasi 1 adalah berbaris 1 kebelakang, yaitu peserta Konvoi berbaris 1 dari mulai terdepa (Vorijder) sampai ke belakang (Sweaper).
Isyarat yang digunakan untuk Formasi ini diberikan oleh Vorijder dengan mengangkat satu jari telunjuk tangan.
Isyarat ini harus di ikuti oleh peserta Touring.


Formasi 2
Formasi 2 adalah berbaris 2 kebelakang, yaitu dimana peserta berbaris masing –masing 2 dari mulai barisan terdepan hingga ke belakang (Sweaper). Bila jumlah peserta ganjil, Sweaper atau petugas palingbelakang berada di tengah.
Isyarat yang digunakan untuk Formasi ini diberikan oleh Vorijder dengan mengangkat dua jari tangan.
Isyarat ini harus di ikuti oleh peserta Touring.


Isyarat dimulainya Touring
·         Mengancungkan ibu jari, berarti kondisi motor dan pengendara siap untuk memulai Touring.
·         Isyarat ini diawali oleh Vorijder, kemudian diikuti oleh seluruh peserta touring untuk menyatakandirinya siap memulai Touring.
·         Kondisi siap berangka adalah, perlengkapan pengendara telah selesai dipakai (sarung tangan, helm, dll) mesin motor telah hidup, lampu depan telah hidup, lampu Hazard atau lampu sign kanan telah menyala.
·         Kapten melakukan Inspeksi hingga kebelakang barisan untuk memastikan semua peserta telah memberikan tanda siap (mengancungkan ibu jari).
·         Setelah memastikan peserta siap, jumlah peserta sesuai rencana, urutan peserta telah sesuai dan petugas Touring telah siap, maka Kapten kembali keposisinya kemudian memberikan isyarat keberangkatan kepada Vorijder dengan tanda mengancungkan ibu jari tangan.
·         Vorijder menyalakan Sirene atau Klakson sebagai tanda dimulainya Touring.


Isyarat Selama Touring
·         Angkat tangan tegak lurus dengan jari – jari tangan terlihat (tidak mengepal), isyarat ini untuk tanda bahwa kondisi kendaraan atau pengendara mengalami gangguan. Isyarat ini terus disampaikan atau diacungkan hingga Petugas Touring mendekat. Isyarat ini tidak perlu di ikuti oleh peserta touring lainnya.
·         Angkat tangan tegak lurus dan melambai – lambai perpisahan, isyarat ini untuk tanda bahwa pengendara tersebut meninggalkan barisan. Isyarat ini tidak perlu diikuti oleh peserta lainnya. Cukup mengklakson 1 kali.
·         Mengarahkan Tangan ke arah Kanan atau Kiri, adalah tanda bahwa Konvoi berbelok ke arah Kanan atau Kiri. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan diikuti oleh peserta Touring.
·         Mengangkat tangan dan mengayunkan ke arah depan, adalah tanda bahwa Konvoi bergerak lurus. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan harus diikuti oleh semua peserta Touring.
·         Mengangkat telunjuk keatas dan memutar membentuk putaran, adalah tanda bahwa Konvoi berputar (U – Turn). Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan harus diikuti oleh peserta Touring.
·         Mengayunkan tangan ke arah bawah, adalah tanda unuk memperlambat kecepatan dan berhati – hati. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, Safety Office serta Sweaper dan harus diikuti oleh peserta Touring.
·         Mengangkat tangan sambil mengepalkan jari tangan, adalah tanda untuk berhenti. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, Safety Officer, Sweaper dan diikuti oleh semua peserta Touring.
·         Menurunkan tangan dan mengayunkan ke arah depan, adalah tanda agar mempercepat kendaraan. Isyarat ini disampaikan oleh Sweaper, dan tidak perlu diikuti oleh para peserta Touring.
·         Menurunkan Kaki Kiri atau Kanan, adalah isyarat adanya Hambatan atau Halangan di sisi Kiri atau di sisi Kanan. Seperti : Lubang, Jalan Rusak, Pembatas Jalan yang membahayakan dll. Isyarat ini diawali oleh Vorijder dan di ikuti oleh para peserta Touring.(Dilarang memberi tanda ke arah Pengguna jalan lain yang berada di jalur kanan lalu lintas).
·         Menurunkan kedua Kaki Kiri dan Kanan adalah isyarat adanya Hambatan atau Halangan. Seperti : Lubang, Jalan Rusak, Polisi Tidur, Perbatasan Jembatan, Rel Kereta Api, dll.
·         Mengangkat telunjuk dan menggerakkan seperti memotong leher, adalah tanda untuk para peserta mematikan mesin, tanda ini di sampaikan oleh Kapten dan di ikuti oleh peserta Touring.
·         Memberi Isyarat seperti menembak, adalah tanda agar Merapihkan Kendaraan,Isyarat ini disampaikan oleh Kapten.
·         Megancungkan jempol adalah isyarat penghormatan, Isyarat ini diawali oleh Vorijder dan diikuti oleh semua peserta Touring.
·         Jika melewati kendaraan lain, seperti Mobil, Motor ataupun Pejalan Kaki, jangan sampai menyentuh, dan hanya memberi isyarat tangan menyuruh minggir, dan meberi tanda jempol untuk Penghormatan.
·         Tangan Kanan atau Kiri menunjuk ke arah Kuping, adalah tanda untuk mematikan Sirine atau Klakson.
·         Memberi Isyarat seperti menunjuk kebawah mengunakan jempol diatas helm atau ke Tangki Motor, adalah tanda untuk mengisi BBM (Bahan Bakar Minyak), Isyarat ini di lakukan oleh peserta Touring yang telah kehabisan BBM, dan tidak perlu diikuti peserta Touring. (Jika salah satu anggota Touring melakukan isyarat ini, Sweaper harus mendekati Peserta tersebut, dan memberikan berita Ke Vorijder.)

PERHATIAN !!! Pemberian isyarat, harus memperhatikan keselamatan diri sendiri, peserta Touring atau Konvoi dan Pengguna Jalan Lainya, sehingga tidak terjadi kecelakaan dikarenakan usaha menyampaikan Isyarat.

NB: Prosedur ini telah lulus tahap uji, dan di wajibkan oleh para anggota untuk mematuhinya dan melaksanakannya. Setiap kelalaian para petugas, akan di pantau oleh Pesertadan melaporkan ke Petugas Kapten, dan di lanjutkan dengan disidang dalam rapat pengurus, bukan dari para Peserta. Kepada petugas Sweaper, jika anda tertinggal, mohon dengan sangat, jangan panik, dan berkonsentrasilah diperjalanan, karena berbahaya bagi keselamatan Anda dan Orang lain.


PENTING !!! Keselamatan anda ada ditangan anda Sendiri, dan kesalamatan Peserta, ada pada cara anda membawa diri di Perjalanan. Salam Bikers....
 http://honda-megapro.or.id/