Orang Menyebut Mbah Jum Gila? Tidak Beliau Sedang Menabung Untuk Istananya Kelak
Komunitas Peduli (ASLI) Malang, dihebohkan dengan foto-foto nenek tua yang terpotret sedang memasukkan uang ke kotak amal. Foto ini diunggah oleh salah satu member komunitas FB bernama Roni Arief Afandi menjadi viral di beberapa komunitas media sosial khususnya di Malang karena mengundang decak kagum atas apa yang dilakukan oleh nenek tua ini.
Setelah melakukan penelusuran ternyata nenek tua ini adalah Mbah Jum, seorang pencari sayur liar yang tumbuh di pekarangan rumah-rumah penduduk di sekitar pasar pujon kab. Malang lalu kemudian di jual kembali oleh beliau.
Uang dari hasil penjualan sayur liar tersebut, beliau masukan semuanya kedalam kotak amal pembangunan masjid. Dan hal ini beliau lakukan setiap hari... Subhanallah.
Menurut info dari beberapa orang. Mbah Jum ini tengah mengalami (ma'af) gangguan mental. Namun meskipun terlepas entah (maaf) gangguan mental atau tidak, kebiasaan Mbah Jum ini patut
meskipun hidup dalam keterbatasan di usia senjanya, semangat mencari nafkah dan semangat untuk berbagi sesama masih tetap ada di jiwa Mbah Jum.
Huftt.... dan sayapun berkhayal... andaikan semua pejabat pemerintahan dari yang level atas sampai bawah, dari yang dipusat sampai yang didaerah mengalami (ma'af) gangguan mental seperti Mbah Jum,
hhhmm... bisa kita bayangkan, dalam waktu sebentar saja negara kita pasti menjadi makmur. Karena apa? Karena mereka akan sibuk bekerja dan berkerja dan tidak akan meperdulikan apa yang mereka terima atau peroleh untuk keuntungan pribadi.
Foto-foto yang beredar di media sosial
netizen pun kagum dengan aksi mbah Jumani:
{فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (5) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7) وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى (10)}
Artinya: ”(5) Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, (6) dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, (7)maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (8) Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, (9)serta mendustakan pahala terbaik, (10)maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (QS Al-Lail : 5-10)
sahabat cahayamuslim.com, Bagaimana mbah Jum telah rela menyisihkan uangnya hasil penjualan sayur hari itu untuk dimasukkan ke kotak amal masjid maka Insya Allah beliau dimudahkan kelak dan dibangunkan oleh Allah istana-istana di Surga.
Berbahagialah kaum Muslimin yang menginfakkan hartanya sebagai investasi akhirat untuk pembangunan rumah Allah. Hartanya menjadi shadaqah jariyah yang pahalanya terus mengalir tidak pernah putus meski orang yang berinfak telah wafat. Apalagi masjid tersebut dari waktu ke waktu tidak pernah kosong dari aktivitas ibadah setiap saat, bisa dihitung berapa limpahan pahala yang mengalir.
...Shadaqah jariyah adalah infaq yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia...
Dalam hadits shahih Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyampaikan kabar gembira tentang keutamaan shadakah jariyah sebagai infaq yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia:
"Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal; Shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaat dan anak shalih yang mendoakannya" (HR Muslim).
Dalam sabdanya yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggaransi bagi orang yang membangun masjid, maka Allah Ta’ala akan membangun baginya rumah di surga:
”Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah istana di surga” (HR Bukhari dan Muslim)
sumber: FB Roni Arief Affandi/Komunitas Peduli (ASLI) Malang
0 komentar:
Posting Komentar