Minggu, 02 Oktober 2016

Bagaimanapun Juga Dia Ayahmu

Seburuk apa pun rupanya ..
Segalak apa pun jika sedang marah ..
Sepelit apa pun dia saat kau ingin sesuatu ..
Seburuk apa pun perangainya ..
Selama dia masih mengimani Allah dan RasulNya ..
Tidak menyekutukanNya dengan apa pun ..
Dia adalah tetap AYAHMU … Jangan membencinya dan jangan ingkari bahwa kau anaknya ..

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لاَ تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أَبِيهِ فَهُوَ كُفْرٌ

Jangan kalian benci ayah-ayah kalian, barang siapa yang membenci ayahnya maka dia kufur. (HR. Al Bukhari No. 6768, Muslim, 113/62)

Imam Badruddin Al ‘Aini Rahimahullah mengatakan:

قَوْله: لَا ترغبوا عَن آبائكم أَي: لَا تتركوا النِّسْبَة عَن آبائكم فتنسبون إِلَى غَيرهم. قَوْله: فَإِنَّهُ كفر بكم أَي: فَإِن انتسابكم إِلَى غير آبائكم كفر بكم أَي: كفر حق ونعمة.

Sabdanya: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian,” yaitu jangan kalian meninggalkan nasab kalian kepada ayah-ayah kalian lalu kalian menasabkan diri kalian kepada selain mereka.

Dan sabdanya “itu adalah kekufuran” yaitu penasaban kalian kepada orang lain adalah kufurnya kalian, yaitu kufur terhadap hak (ayah) dan nikmat. (‘Umdatul Qari, 9/24)

Syaikh Mushthafa Al Bugha menjelaskan makna “kufur” dalam hadits ini:

خرج عن الإسلام إن استحل ذلك أو المراد فقد كفر بالنعمة إذ أنكر حق أبيه عليه

Yaitu keluar dari Islam jika dia menghalalkan perbuatan itu, atau maksudnya adalah dia kufur terhadap nikmat sebab dia telah mengingkari hak ayahnya atas dirinya. (Ta’liq Muhthafa Al Bugha)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ، وَهُوَ يَعْلَمُ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

Barang siapa yang mengklaim seorang yang bukan ayahnya padahal dia tahu (itu bukan ayahnya), maka surga haram baginya. (HR. Al Bukhari No. 4326, Muslim, 115/63)

Yuk bagi yang ayahnya masih ada … sayangi ayah kita ..
Bagi yang sudah wafat, jangan lupa doanya dan sedekah untuknya ..


Wallahu A’lam

0 komentar:

Posting Komentar