Ada beberapa cara yang bisa dilakukan Ibu untuk menghindarkan anak-anak dari gejala-gejala amarah.Seperti yang lazim diketahui, ketika anak sedang asyik memainkan mainan-mainannya lalu dipanggil ibunya untuk segera mengenakan pakaian dan siap-siap pergi ke pasar saat itu ia merasa marah dan menolak untuk pergi bersama ibu. Karena, bermain baginya lebih senang dari pada pergi ke pasar.
Cara Mengatasi
Dalam situasi seperti ini, ibu bisa berkata kepadanya. “Ibu
tahu kamu marah. Ibu juga mungkin marah ketika tidak bisa melakukan apa yang
ibu inginkan. Tapi kita tidak selamanya bisa melakukan apa yang kita inginkan.
Untuk itu, mari sama-sama kita menikmati waktu sebentar untuk pergi berbelanja
keperluan rumah.”
Mungkin cara ini tidak serta-merta menghilangkan amarah
anak, namun ibu harus terus memastikan agar ia melakukan apa yang ibu minta,
sehingga pada saat yang bersamaan ia tahu bahwa ibunya merasakan apa yang ia
rasakan. Perasaan-perasaan ini merupakan hal normal sehingga membuat ia mau
menerimanya tanpa tindakan-tindakan mengusik.
Lain halnya ketika ibu membuatnya merasa bahwa bersikap
mengusik dan marah dalam situasi-situasi seperti ini tidak bisa diterima, dan
ibu tidak mencintainya karena anak meluapkan amarah.
Saat itu perasaan sedihnya akan semakin runyam dan
meningkat. Ketika situasi-situasi seperti ini terus berulang, tidak menutup
kemungkinan ia menjadi sangat pendiam, sehingga tidak mau menunjukkan perasaan
dalam hati, selalu merasa bersalah tanpa sebab yang jelas. Bisa jadi kelak ia
tumbuh dewasa dengan merasa kepribadiannya terpecah dan kepercayaan dirinya
lemah. [1]
Anakku Marah di Taman Kanak-kanak
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan guru Taman Kanak-Kanak
untuk menghindarkan anak-anak dari gejala-gejala amarah.
1.
Penuhi keinginan untuk makan dan istirahat.
2.
Sibukkan anak dengan kegiatan yang menyedot
aktivitasnya, misalkan memberikan bola untuk ia mainkan.
3.
Usahakan untuk tidak memperhatikan anak saat
sedang tegang, dan biarkanlah dia hingga tenang.
4.
Jangan menggunakan ancaman atau pukulan pada
anak saat sedang marah.
5.
Buatlah anak merasa bahwa ia anak normal dan
Anda harus menerimanya. Tindakan Anda ini bisa membuatnya tenang dan menjadi
lebih kooperatif. [2]
—–
[1] Awlādunā, Dr. Mamun Mabidh
[2] Al-Mursyid At-Tarbawy li Mu’allimāt Riyādhil Athfāl, Dr.
Khudhair as-Sa’ud Al-Khudhair (dengan perubahan).
‘Modern Islamic: :
Kaifa Turabbi Abnaa’aka fii Haadzaz Zamaan?
Cara Mendidik Anak Masa Kini dengan Metode Nabi’.
Penulis : Dr.
Hassan Syamsi
0 komentar:
Posting Komentar