Seorang muslim makan sambil berjalan, makan dengan tangan
kiri, tanpa berdoa, bahkan menyisakan makanan, hal ini seakan sudah menjadi pemandangan
umum di kehidupan sehari-hari. Betapa miris hati ini …
|
gambar ilustrasi by google |
Seorang muslima/muslimah makan sambil berjalan, makan dengan
tangan kiri, tanpa berdoa, bahkan menyisakan makanan, hal ini seakan sudah
menjadi pemandangan umum di kehidupan sehari-hari. Betapa miris hati ini
melihatnya. Bila amal ibadah yang ringan saja sudah ditinggalkan dan disepelekan,
bagaimana dengan amalan yang besar pahalanya?? Atau mungkinkah karena hal itu
hanya merupakan suatu ibadah yang kecil kemudian kita meninggalkannya dengan
alasan kecilnya pahala yang akan kita peroleh? Tidak begitu Saudaraku … Yang
sedikit apabila rutin dilakukan, maka akan menjadi banyak! Allah Ta’ala
berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا
أَطِيعُوا
اللَّهَ
وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ
وَلا
تُبْطِلُوا
أَعْمَالَكُمْ
(٣٣)
“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah
kepada rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad 33)
Cukuplah firman Allah Ta’ala tersebut menjadi nasihat bagi
kita semua untuk selalu berusaha menaati perintah Allah dan perintah Rasul-Nya,
baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah) maupun atau perintah untuk menjauhi
perkara yang dilarang. Saat ini banyak kita jumpai seorang muslim yang
menyepelekan amalan sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah. Maka
perhatikanlah firman Allah Ta’ala,
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ
فَخُذُوهُ
وَمَا
نَهَاكُمْ
عَنْهُ
فَانْتَهُوا
وَاتَّقُوا
اللَّهَ
إِنَّ
اللَّهَ
شَدِيدُ
الْعِقَابِ
“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh,
Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7)
Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah adab ketika makan dan minum.
Adab ketika Makan dan Minum
1.
Memakan makanan dan minuman yang
halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah Ta’ala telah
memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah
Ta’ala telah berfirman,
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ
كُلُوا
مِنَ
الطَّيِّبَاتِ
وَاعْمَلُوا
صَالِحًا
إِنِّي
بِمَا
تَعْمَلُونَ
عَلِيمٌ
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)
2.
Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan
telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap
disantap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan
malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan
malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.”
(Muttafaqun ‘alaih) Faedahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika
shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar
seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan
hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering
dilakukan.
3.
Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah
yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api
neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu
riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana
perak dan emas …”
4.
Jangan berlebih-lebihan dan
boros.Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat
dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan
Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang
mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh
lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5.
Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para
salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan
berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.
6.
Jangan menyantap makanan dan minuman
dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini
membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan
berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya
yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)
7.
Tuntunan bagi orang yang makan tetapi
tidak merasa kenyang.Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri).”
Mereka menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan
kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.”
(HR. Abu Dawud)
8.
Dianjurkan memuji makanan dan dilarang
mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama
sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila
beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)
9.
Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian
makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama
Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi
fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan
akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah membaca
basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang kita
makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk
bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga
makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya,
dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja
setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan
memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
10.
Makan dan minum dengan tangan kanan dan
dilarang dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan
minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan
tangan kirinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam
mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya.
Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan
tangan kirinya, maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang
itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!”
Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong.
Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya.
(HR. Muslim)
11.
Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu
Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil
yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah,
makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka
demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan
Muslim)Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya
dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan.
Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat dipatuhi
oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian seterusnya cara
makan saya setelah itu.“
12.
Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya,
kemudian memakannya.Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka
hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia
biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama
ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan.
Hal ini merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala
berikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.
13.
Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari,
telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai
makan.Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah
selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai makan, maka
janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya
(menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain
yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau
suaminya.
14.
Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidak makan dengan bersandar.”
(HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits
yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan duduk
dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif
(lemah). Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk
bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat
makan.
15.
Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah
seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang,
sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat
penawarnya.” (HR. Bukhari)
16.
Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah
makanTerdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan
kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah
makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi
hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in
walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan
puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai
dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
17.
Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum
sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syu’aib dari
ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil
duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang
seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih
jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
18.
Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas
di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga
kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu
As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu
lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari
kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)
19.
Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur
sesudahnya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu
maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah
kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada
makanan dan minuman yang setara dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul
Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’(381))Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian minum susu maka
berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada
mulut.” (HR. Ibnu Majah (499))
20.
Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan
tenang menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.Ishaq bin Ibrahim
berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad) dan
sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata,
‘Alhamdulillah wa bismillah’,kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji
Allah Ta’ala adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.’”
Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan semoga Allah Ta’ala
memberikan kemudahan kepada kita dalam mengamalkan apa yang kita ketahui,
karena hakikat ilmu adalah amal itu sendiri. Wallahul muwaffiq.
Referensi:
– Do’a dan Wirid, Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthani, Pustaka
At-Tibyan, Solo.
– Kitabul Adab, Fuad bin ‘Abdul ‘aziz Asy-Syalhubi, Daarul Qasim,
Riyadh.
– Lebih dari 1000 Amalan Sunnah dalam Sehari Semalam, Khalid
Al-Husainan, Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
– Panduan Amal Sehari Semalam, Abu Ihsan al-Atsari, Pustaka Darul
‘Ilmi, Bogor.
– Riyadhus Shalihin jilid 2, Imam An-Nawawi, takhrij Syaikh
M.Nashiruddin Al-Albani, Duta Ilmu, Surabaya.