Jumat, 21 Oktober 2016

Menghargai Perasaan Pasangan

"Seorang istri hendaknya selalu mengagungkan pernikahan dan menjaga hak suami agar perasaannya tentram"

 Rumah tangga yang selalu bertabur kebahagiaan adalah harapan setiap pasutri. Kebahagiaan ibarat mutiara yang indah. Salah satu tips agar pernikahan bahagia dan langgeng, yakni bagaimana pasutri mampu memahami serta menghargai perasaan pasangannya. Lelaki pada umumnya lebih didominasi faktor akal atau logika ketimbang sisi perasaan, sebaliknya seorang wanita lebih kuat perasaannya, sehingga dengan kondisi tersebut butuh kerja sama dan saling memahami agar selalu tercipta keselarasan hidup diantara suami-istri.

Saling Mencintai Apa Adanya
Banyak kisah-kisah inspiratif bagaimana pasutri memahami perasaan pasangannya, seperti cerita mengagumkan yang dituturkan sahabat Anas radhiyallahu ’anhu :

“Ketika Nabi  shallallahu’alaihi wa sallam berada dirumah Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ’anha kemudian ada salah seorang ummahatul mukminin mengirimkan sepiring makanan maka Aisyah memukul tangan pembantu yang mengirim makanan hingga piringnya terjatuh dan pecah kemudian Nabi shallallahu’alaihi wa sallam  menghimpun pecahan piring dan beliau memungut makanan yang tertumpah dari piring dan beliau bersabda : “Ibumu sedang cemburu”  (Shohih : Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dalam shohihnya no : 5225).

Subhanallah, beliau tidak memarahi Aisyah bahkan mensikapinya dengan lembut karena tahu perasaan Aisyah  tengah dihinggapi api cemburu.

Ada lagi kisah menarik, betapa dengan memahami relung-relung terdalam perasaan pasangan akan membuat cinta anda semakin bersemi sebagaimana dialog beliau dengan Aisyah :  “Sungguh aku tahu saat kamu senang kepadaku dan saat kamu marah kepadaku”. Aisyah berkata, maka aku berkata,” Bagaimana engkau tahu hal itu ?”

Beliau bersabda, “Bila kamu sedang senang kepadaku, kamu berkata, “Demi Tuhan Muhammad”, dan bila kamu marah kepadaku kamu berkata  , “Demi Tuhan Ibrohim”. Maka aku berkata, ”Betul, demi Allah, wahai Rasulullah aku tidak menghindar kecuali dari namamu”. (Shahih : Diriwayatkan Imam Ahmad dalam musnadnya, no. 24199, Imam Bukhari dalam shahihnya, no. 5228. Imam Muslim dalam shahihnya, no. 2439. Imam Ibnu Hibban dalam shahihnya, no. 7068. Imam Al-Baihaqi dalam sunannya 10/27. Imam Abu Ya’la dalam musnandnya no. 4872 dan 4873 ).

Ketika pasutri saling menyayangi maka hubungan emosi dan hatinya semakin erat. Dia sangat bisa memahami perasaan yang tengah bergejolak, bahasa tubuh seperti mimik muka, sorot mata atau ungkapan implisit mampu ia terjemahkan, sehingga sang suami bisa menebak apa yang ada di hati pasangannya, meski istrinya sempat berkata : “ Aku tak apa-apa kok!”.

Dalam sejarah juga dikabarkan kehidupan Asma’ binti Abu Bakar Ash-Shidiq yang hingga detik ini mungkin  sebuah potret kehidupan yang unik, langka sekaligus mengharukan.

“Zubair menikahiku dalam kondisi tidak mempunyai harta, kecuali onta untuk  menyiram tanaman dan seekor kuda. Dan akulah yang memberi makan dan minum kudanya. Dan akulah yang memperbaiki embernya dan akulah yang membuat roti. Tetapi aku tidak begitu pandai membuat roti, dan para tetangga dari kaum wanita Anshor membantuku membuatkan roti dan mereka adalah kaum wanita yang baik. Aku mengangkut biji kurma dari kebun kurma Zubair yang diberi Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dari ( rampasan orang-orang kafir ) yang aku panggul di atas kepalaku yang berjarak 2/3 farsakh ( tiga mil ) dari rumahku.

Suatu hari aku pernah memanggul biji kurma berpapasan dengan Rasulullah yang ditemani beberapa kaum Anshor, maka beliau memanggilku kemudian berkata:” Ikh..!…ikh..!.. ( isyarat untuk menundukkan onta agar merunduk)”. Beliau ingin memboncengku dibelakang ontanya. Dan aku malu berjalan bersama kaum laki-laki, apalagi aku ingat Zubair adalah orang yang sangat pencemburu kepadaku. Maka Rasulullah memahami keadaanku hingga aku menolak tawarannya, akhirnya beliau pergi, setelah aku sampai rumah dan bertemu Zubair maka aku berkata, aku tadi berpapasan  dengan Rasulullah yang ditemani beberapa kaum Anshor. Sementara aku sedang memanggul biji kurma diatas kepalaku. Maka beliau merundukkan ontanya agar aku menaikinya, namun aku menolaknya karena malu, apalagi aku tahu kamu seorang lelaki pencemburu. Maka Zubair berkata: “ Demi Allah, kamu memanggul biji kurma di atas kepalamu lebih berat buatku daripada kamu menaiki onta beliau”. ( Shahih: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya, no. 5224 dan Imam Muslim dalam Shahihnya, no 2182).

Demikianlah Asma’ dia sangat menghargai Zubair yang pencemburu sehingga memilih jalan kaki demi menjaga hati suaminya.

Kutahu Yang Engkau Mau

Seorang istri pernah mengungkapkan bahwa selama hampir 20 tahun ia merasa belum pernah bisa mencintai suaminya sebagaimana wanita mencintai pria idamannya. Dan menurut pengakuannya ia selalu berlaku baik kepada suaminya. Rumah tangga baginya adalah ladang ibadah. Semua rahasia hatinya ini tak pernah diungkapkannya pada pasangannya dan kehidupan pernikahan mereka nampak bahagia serta harmonis.

Pernah ditanyakan kepada Abu Utsman An-Naisaburi, “Perbuatan apakah yang lebih anda harapkan bagimu?” ia menjawab , “Ketika aku beranjak dewasa keluargaku berusaha agar aku menikah, tapi aku abaikan saja. Lalu datang kepadaku seorang wanita seraya berkata, ”Wahai Abu Utsman sungguh aku sangat mencintaimu, dan saya memintamu dengan nama Allah agar engkau menikahiku”. Kemudian ia mendatangkan bapaknya dan menikahkan aku dengan putrinya. Ia pun merasa bahagia ketika kami berdua berada di kamar, aku tidak melihatnya berparas cantik (bahkan jelek). Karena sangat besar cintanya kepadaku, ia melarangku keluar. Aku pun menurutinya demi menjaga hatinya dan tidak menampakkan kebencianku padanya. Seolah-olah aku berada di atas bara api kayu bakar karena membencinya. Aku berlaku demikian hingga 15 tahun, sampai ia meninggal dunia. Tiada perbuatanku yang lebih kuharapkan (pahalanya) bagiku daripada menjaga hatinya”.

Semestinya masing-masing pasutri saling menjaga perasaan agar diantara keduanya saling menyayangi dan terhindar dari prasangka buruk.

وَعَا شِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفٍ فَإِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوْا شَيْأً وَيَجْعَلَ اللهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

“Dan bergaulah dengan mereka ( para istri ) secara baik, kemudian apabila kamu membenci mereka ( maka bersabarlah ), karena mungkin kamu membenci sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak“ ( Q.S. An-Nisa: 19 ).

Seorang istri hendaknya selalu mengagungkan pernikahan dan menjaga hak suami agar perasaannya tentram. Tidak mudah meminta cerai tanpa alasan Syar’i, serta pandai bersyukur terhadap pemberian suami. Jangan sampai suami terluka dan marah lantaran sang istri tak pandai menjaga hak-hak suami, yang hal ini merupakan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.




Referensi :
 One Heart, Rumah Tangga Satu Langkah, Zainal Abidin bin Syamsuddin, Lc. Pustaka Imam Bonjol, Jakarta 2014 .
Kado Pernikahan, Mahmud Mahdi Al-Istambuli, Pustaka Azzam, Jakarta 2003
Ustadz Sa’id Abu Ukasyah ( Murojah)






‘Arasy dan Hati

Ada hati yang laksana ‘Arasy Allah, ada hati yang laksana Arasy Setan

 Makhluk yang paling suci, paling bersih, [1] paling bercahaya, paling mulia, paling tinggi dzat dan kedudukannya, serta paling luas adalah ‘Arasy; singgasana Allah yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, layaklah jika ‘Arasy dijadikan tempat bersemayam bagi-Nya.

Apa pun yang posisinya sangat dekat dengaan ‘Arasy pasti lebih bercahaya, lebih suci dan lebih mulia daripada sesuatu yang posisinya jauh dari darinya. Oleh sebab itulah, Surga Firdaus disebut sebagai Surga yang paling tinggi, paling mulia, paling bercahaya, dan paling agung; karena memang posisinya paling dekat dengan ‘Arasy, bahkan ‘Arasy adalah atapnya.[2] Dan, apa pun yang  posisinya sangat jauh dari ‘Arasy, maka ia sangat gelap dan sangat sempit. Oleh karena itu, tempat orang-orang yang paling rendah adalah tempat yang paling buruk, paling sempit dan paling jauh dari segala kebaikan.

Allah Ta’ala menciptakan hati dan menjadikannya sebagai tempat bersemayamnya sifat mengenal, mencintai dan menginginkan Allah. Dengan demikian, hati laksana ‘Arasy atau singgasana bagi sifat-sifat yang sangat mulia tersebut, yaitu sifat mengenal Allah, mencintai-Nya dan menginginkan-Nya Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman:

لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِ ۖ وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الْأَعْلَىٰ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

 “Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”  (Q.S An-Nahl: 60).

Allah Ta’ala juga berfirman:

وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ ۚ وَلَهُ الْمَثَلُ الْأَعْلَىٰ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (Q.S Ar-Rum: 27).

Allah Ta’ala berfirman pula:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S Asy-Syura: 11).

Sifat mengenal, mencintai, dan menginginkan Allah ini termasuk dalam konteks al-matsalul a’la atau sifat yang sangat mulia. Sifat inilah yang bersemayam di hati seorang mukmin sejati, sehingga hatinya menjadi ‘Arasy atau tempat bersemyam bagi sifat tersebut.

Seandainya saja hati tidak menjadi bagian yang paling bersih, yang paling suci, yang paling baik, dan yang paling jauh dari segala kotoran dan segala hal yang menjijikkan, maka ia sudah tidak layak lagi menjadi tempat persemayaman sifat-sifat yang amat mulia, yaitu mengenal Allah, mencintai Allah, dan menginginkan Allah. Sebaliknya, yang bersemayam di dalamnya ialah sifat-sifat yang terendah (sifat-sifat yang bersifat duniawi); seperti mencintai duniawi, menginginkannya. Akibatnya, hati menjadi sempit, gelap dan jauh dari kesempurnaan dan keberuntungan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa hati itu terdiri dari dua macam.

Pertama: Hati yang laksana ‘Arasy Allah Yang Maha Penyayang;[3] di mana di dalamnya terdapat cahaya, kehidupan, kegembiraan, kebahagiaan, kecerahan, dan perbendaharaan segala kebaikan.

Kedua: Hati yang laksana ‘Arasy Syaitan; di mana di sanalah tempat kesempitan, kegelapan, kematian, kesusahan, kesedihan, dan kecemasan; dan orang yang mempunyai hati semacam ini akan merasa sedih karena peristiwa yang lalu, cemas dengan apa yang akan menimpaa dirinya di masa mendatang, dan resah terhadap apa yang sedang menimpanya kini.[4]

At-Tirmidzi[5] , beserta ulama yang lainnya, meriwayatkan satu hadits dari Nabi Shallaallaahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda:

((إذا دخل النور القلب انفسح وانشرح.)) قالوا : فما علامة ذلك يا رسول الله؟ قال: ((الإنابة إلى دار الخلود، والتجافي عن دار الغرور ، والاستعداد للموت قبل نزوله.))

“Jika cahaya telah merasuk hati niscaya hati itu akan merasa lega dan lapang.” Para Sahabat bertanya: “Apakah tanda-tanda yang demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kembali ke negeri abadi (akhirat), menjauhkan diri dari negeri tipu daya (dunia), dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian sebelum waktunya tiba.”

Cahaya yang merasuk ke dalam hati adalah salah satu pengaruh dari sifat yang paling mulia tersebut. Oleh karena itu, hati pun menjadi luas dan lapang setelah dimasuki cahaya tersebut. Apabila di dalam hati itu tidak ada sifat mengenal dan mencintai Allah, pasti yang ada hanyalah kegelapan dan kesempitan.



——————————————————————–

[1] Pada sebagian naskah, yang tertulis adalah lafazh وأظهرها   “yang paling jelas”. Tapi boleh jadi redaksi yang kami cantumkan di atas (paling suci) lebih valid.

[2] Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits:

(( فإذا سألتم الله فسلوه الفردوس ، فإنه أوسط الجنة و أعلى الجنة ، و فوقه عرش الرحمن ،و منه تفجر أنهار الجنة.))

“Maka apabila kamu memohon kepada Allah, mohonlah Surga Firdaus, karena Surga Firdaus itu adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya terdapat ‘Arasy Ar-Rahman. Dan dari surga itulah, sungai-sungai dialirkan.” (HR. Al-Bukhari [no. 7423])

[3] Maksudnya ialah hati yang menjadi tempat bersemayamnya sifat-sifat yang sangat mulia dan agung, yaitu yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, dan menghendaki-Nya; seperti yang telah diterangkan oleh penulis.

[4] Penulis menjelaskan perbedaan ketiga kalimat ini dalam halaman 60, pada pembahasan Aqidah dan Tauhid.

[5] Hadits ini tidak terdapat di dalam Sunan at-Tirmidzi. Syaikh kami, al-Albani, mengisyaratkan hal itu di dalam kitab as-Silsilatudh Dha’ifah (II/387), lantas beliau menelusurinya secara panjang lebar dan menjelaskan kedha’ifannya. Lihat pula Miftah Daaris Sa’adah (I/464) –dengan tahqiq dan ta’liq saya– karya Ibnul Qayyim.

Referensi:
Diketik ulang dari kitab Fawāidul Fawā`id karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah –rahimahullah–



Lindungi Diri Dengan Jilbab Syar‘i

Wanita telah digariskan menjadi lentera rumah tangga sekaligus pendidik generasi mendatang. Oleh karena itu, ia harus menjaga kesuciannya, memiliki rasa malu yang tinggi, mulia, dan bertaqwa.

slam mewajibkan seorang wanita untuk dijaga dan dipelihara dengan sesuatu yang tidak sama dengan kaum laki-laki. Wanita dikhususkan dengan perintah untuk berhijab (menutup diri dari laki-laki yang bukan mahram). Baik dengan mengenakan jilbab, maupun dengan betah tinggal di rumah dan tidak keluar rumah kecuali jika ada keperluan, berbeda dengan batasan hijab yang diwajibkan bagi laki-laki.

Allah ta‘ala telah menciptakan wanita tidak sama dengan laki-laki. Baik dalam postur tubuh, susunan anggota badan, maupun kondisi kejiwaannya. Dengan hikmah Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal, kedua jenis ini telah memunculkan perbedaan dalam sebagian hukum-hukum syar‘i, tugas, serta kewajiban yang sesuai dengan penciptaan dan kodrat masing-masing sehingga terwujudlah kemaslahatan hamba, kemakmuran alam, dan keteraturan hidup.

Wanita telah digariskan menjadi lentera rumah tangga sekaligus pendidik generasi mendatang. Oleh karena itu, ia harus menjaga kesuciannya, memiliki rasa malu yang tinggi, mulia, dan bertaqwa. Telah dimaklumi bahwa seorang wanita yang berhijab sesuai dengan apa yang dimaksudkan Allah dan Rasul-Nya, maka tidak akan diganggu orang yang dalam hatinya terdapat keinginan untuk berbuat tidak senonoh, serta akan terhindar dari mata-mata khianat.

Pengertian Jilbab
Ada beberapa pendapat di kalangan ulama tentang definisi jilbab. Ibnu Rajab mengatakan jilbab itu mala-ah (kain yang menutupi seluruh tubuh dari kepala sampai kaki yang dipakai melapisi baju bagian dalamnya, seperti jas hujan). Pendapat ini juga dipilih oleh al-Baghawi dalam tafsirnya dan al-Albani. Ada juga yang berpendapat jilbab itu sama dengan khimar alias kerudung sebagaimana disebutkan oleh an-Nawawi, Ibnu Hajar, dll. As-Sindi mengatakan, “Jilbab adalah kain yang digunakan oleh seorang perempuan untuk menutupi kepala, dada, dan punggung ketika keluar rumah.”

Syarat Jilbab
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, seorang tokoh besar modern dalam bidang hadits, telah melakukan penelitian terhadap ayat-ayat al-Qur‘an dan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta atsar-atsar para ulama terdahulu mengenai masalah yang penting ini. Beliau mengatakan bahwa seorang wanita hanya diperbolehkan keluar dari rumahnya (begitu pun apabila di dalam rumahnya terdapat laki-laki yang bukan mahramnya) dengan mengenakan jilbab, yaitu berbagai jenis pakaian yang telah memenuhi syarat-syarat berikut ini:

Syarat pertama: menutupi seluruh tubuh kecuali bagian yang dikecualikan
Syarat ini tercantum dalam firman Allah ta‘ala, surat An-Nuur, ayat 31

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’” (Qs An Nuur: 31)

Begitu juga surat Al-Ahzaab, ayat 59,

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Para ulama salaf dari kalangan sahabat dan tabi‘in memang berselisih pendapat mengenai tafsir “… dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya …” 
(Qs An-Nuur: 31). Ada yang berpendapat bahwa perhiasan yang boleh nampak adalah pakaian bagian luar yang dikenakan wanita karena tidak mungkin disembunyikan, sebagaimana perkataan al-Hafidz Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Sedangkan Ibnu Jarir rahimahullah lebih memilih wajah dan kedua telapak tangan sebagai perhiasan yang boleh ditampakkan, karena keduanya bukan termasuk aurat. Al-Albani juga berpendapat bolehnya seorang wanita menampakkan wajah dan kedua telapak tangan, namun beliau mengingatkan bahwa pendapat tersebut dibangun dengan syarat pada bagian wajah dan telapak tangan tidak terdapat perhiasan. Apabila terdapat perhiasan pada dua bagian tubuh tersebut seperti cincin, make up, dan lain-lain maka keduanya harus ditutupi, berdasarkan keumuman firman Allah ta’ala, “… dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya …” (Qs An-Nuur: 31).

Syarat kedua: bukan untuk berhias
Tujuan utama perintah memakai jilbab adalah untuk menutupi perhiasannya, sebagaimana dalil di atas. Oleh karena itu, jilbab yang dikenakan seorang wanita tidak boleh diperindah dengan perhiasan sehingga menarik perhatian dan pandangan kaum laki-laki. Fenomena memperindah pakaian yang dikenakan seorang muslimah ketika keluar rumah banyak terjadi di tengah masyarakat, contohnya adalah bordiran warna-warni, payet, pita sulam emas serta perak yang menyilaukan mata, dan lain sebagainya. Adapun warna pakaian selain putih dan hitam bukanlah termasuk kategori perhiasan, berdasarkan riwayat-riwayat yang menceritakan bahwa istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengenakan jubah berwarna merah.

Syarat ketiga dan keempat:
 bahannya tebal, tidak transparan, dan tidak menampakkan lekuk tubuh
Agar dapat tercapai tujuan tertutupnya aurat, maka jilbab yang dikenakan harus tebal dan tidak transparan yang dapat memperlihatkan warna kulit dan rambut. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Khimar adalah sesuatu yang dapat menyembunyikan kulit dan rambut.”

Selain tebal, pakaian tersebut juga tidak menggambarkan lekuk tubuh. Terkadang ada bahan pakaian yang tebal namun sangat halus sehingga melekat pada tubuh, atau bisa jadi karena ukurannya yang ketat sehingga nampak lekuk tubuh si pemakai. Usamah bin Zaid berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku, ‘Mengapa engkau tidak mengenakan baju Qubthiyah yang telah kuberikan?’ ‘Aku memberikannya kepada istriku,’ jawabku. Maka beliau berpesan, ‘Perintahkanlah istrimu agar memakai pakaian bagian dalam sebelum mengenakan baju Qubthiyah itu. Aku khawatir baju itu akan menggambarkan lekuk tubuhnya.’” (HR. Ahmad dan al-Baihaqi, hasan).

Syarat kelima: tidak ditaburi wewangian atau parfum
Kaum wanita dilarang menggunakan wewangian ketika keluar rumah berdasarkan banyak hadits. Salah satunya adalah hadist Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: “Seorang wanita melintas di hadapan Abu Hurairah dan aroma wewangian yang dikenakan wanita tersebut tercium olehnya. Abu Hurairah pun bertanya, ‘Hai hamba wanita milik Al-Jabbar (Allah ta’ala)! Apakah kamu hendak ke masjid?’ ‘Benar,’ jawabnya. Abu Hurairah lantas bertanya lagi, ‘Apakah karena itu kamu memakai parfum?’ wanita tersebut menjawab, ‘Benar.’ Maka Abu Hurairah berkata, ‘Pulang dan mandilah kamu! Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah tidak akan menerima shalat wanita yang keluar menuju masjid sementara bau wangi tercium darinya, hingga ia kembali ke rumahnya dan mandi.’” (HR. Al-Baihaqi, shahih)

Hadits ini menunjukkan haramnya seorang wanita keluar menuju masjid dengan memakai wewangian. Lalu bagaimana hukumnya  jika wanita tersebut hendak menuju tempat perbelanjaan, perkantoran atau jalanan umum? Tentu tidak diragukan lagi keharaman dan dosanya lebih besar walaupun seandainya suaminya mengizinkan.

Syarat keenam: tidak menyerupai pakaian laki-laki
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim, dan Ahmad, shahih)

Adz-Dzahabi rahimahullah menggolongkan perbuatan menyerupai lawan jenis (tasyabbuh) termasuk dosa besar, berdasarkan kandungan hadits-hadits shahih dan ancaman keras yang disebutkan di dalamnya. Tasyabbuh yang dilarang dalam Islam berdasarkan dalil-dalil meliputi masalah pakaian, sifat-sifat tertentu, tingkah laku, dan yang semisalnya, bukan dalam hal perkara-perkara kebaikan. Alasan ditimpakannya laknat bagi pelaku tasyabbuh menurut Syaikh Abu Muhammad bin Abu Jumrah adalah karena orang tersebut telah keluar dari tabi’at asli yang Allah ta’ala karuniakan bagi dirinya.

Syarat ketujuh: tidak menyerupai pakaian wanita kafir
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad, hasan)

Meniru-niru penampilan lahiriah kaum musyrikin akan menghantarkan pada kesamaan akhlak dan perbuatan. Terdapat kaitan erat antara penampilan luar seseorang dengan keimanan yang ada dalam batin, keduanya akan saling mempengaruhi.

Syarat kedelapan: bukan merupakan pakaian yang mengundang sensasi di masyarakat (pakaian syuhrah)
Jilbab yang dipakai wanita muslimah tidak boleh mengundang sensasi atau nyeleneh, sehingga menjadi pusat perhatian orang, baik pakaian tersebut pakaian yang sangat mewah maupun murahan. Adapun penampilan yang sesuai dengan syari‘at namun berbeda dengan masyarakat pada umunya maka bukan termasuk dalam pakaian syuhrah.

“Barangsiapa yang memakai pakaian syuhrah di dunia, maka Allah akan memakaikan pakaian (kehinaan) yang serupa baginya pada hari kiamat, lalu Allah akan menyulutkan api pada pakaian itu.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, hasan)



Kedelapan syarat di atas harus terpenuhi seluruhnya untuk mencapai makna jilbab yang dimaksudkan dalam Islam. Hendaklah kaum mukminah bersegera melaksanakan apa yang Allah ta’ala perintahkan, salah satunya yaitu untuk mengenakan jilbab sebagai bentuk ketaatan kepada Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cukuplah para shahabiyah di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai teladan bagi kita dalam melaksanakan perintah Allah ta’ala, sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Sungguh wanita-wanita Quraisy memiliki keutamaan. Namun demi Allah, aku belum pernah menjumpai kaum wanita yang lebih utama, membenarkan kitabullah, dan lebih kuat keimanannya terhadap apa yang diturunkan Allah daripada wanita Anshar. Ketika Allah menurunkan surat An-Nuur (ayat 31), ‘Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,’ para laki-laki Anshar pulang untuk membacakan ayat tersebut kapada istri, putri, saudarinya, serta para kerabatnya. Setelah mendengarnya, mereka pun langsung bangkit mengambil kain tirai rumahnya (lebar dan tebal), lalu menjadikannya kerudung; sebagai bentuk pembenaran dan keimanan terhadap hukum yang Allah ta’ala turunkan melalui kitab-Nya.”

Wahai Ukhti, tutupilah aurat mu (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkanlah hati kalian dari rasa takut.

Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammadin walhamdu lillaahi Rabbil ‘aalamin.


Referensi:
 Kriteria Busana Muslimah [terj. Jilbaab Mar-ah Muslimah fil Kitaab was Sunnah], Muhammad Nashiruddin al-Albani, Pustaka Imam Syafi‘i.
Menjaga Kehormatan Muslimah [terj. Hiraasah al-Fadhilah], Syaikh Bakr Abdullah Abu Zaid, Daar an-Naba’.
Artikel “Jilbab atau Khimar”, Aris Munandar, www.ustadzaris.com





Kamis, 20 Oktober 2016

Tips n Trick : Riding Safety di Jalan padat perkotaan,Kenapa tidak??

Assalamualaikum,selamat malam brosist,semoga tetap sehat dan semangat..dan salam satu aspal...
Semakin banyaknya kendaraan baru yang murah dan terjangkau,semakin pelik juga masalah yang dihadapi bagi para pengguna jalan. 

Membludaknya angka kendaraan baru yang turun ke jalan tak ayal membuat jalanan semakin padat dan macet. Tak heran,angka kecelakaanpun semakin tinggi karena banyak pengguna jalan yang kurang mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Gak hanya kecelakaan brosist, jalanan juga bisa menjadi ajang duel karena saling tidak terima merasa dirinya benar.. Sudah banyak contohnya brosist, karena sudah muak dengan perlakuan pengguna jalan yang masih srunthulan,tapi ya caranya kurang baik brosist,dengan memaki-maki pengguna lain..
Nah,berdasarkan pengalaman pribadi juga yang masih sering sruntulan (maafkan saya yang kadang suka khilaf ini brosist :D),saya pun browsing,gimana sih caranya supaya bisa safety riding yang tentunya aman bagi diri sendiri dan juga pengguna jalan lain??
Saya pun mendapatkan artikel yang dirilis oleh http//:www.motorcyclistonline.com , tentang 10 cara agar tetap aman saat berkendara di kota. Artikel ini sebenarnya sudah lama dirilisnya brosist,tapi apa salahnya saya kembali angkat untuk memberikan edukasi berkendara yang lebih baik,istilahnya artikel ini Old But Gold lah hehe.. So,pantengin terus ya brosist!! Check this one out yeah!


1.       Antisipasi pergerakan kendaraan di depan
Antisipasi memang menjadi jurus ampuh supaya selalu aman dalam segala hal. Biasanya,sesuatu yang sudah diantisipasi bisa berjalan dengan baik. Begitu juga saat sedang riding atau driving brosist,antisipasi sangat diperlukan supaya gak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti berbenturan atau tabrakan. Antisipasinya dengan cara selalu konsentrasi ke kendaraan yang berada di sekitar kita,dan atur kecepatan kendaraan yang brosist kemudikan,agar masih bisa melakukan manuver kalau kendaraan didepan berbelok tiba-tiba..

2.       Lihat spion,tetapi jangan terlalu sering
Spion sangat penting saat berkendara. Kegunaannya ialah melihat kendaraan di belakang sehingga kita tidak perlu menengok terlalu sering. Seringnya,spion ini letaknya sejajar dengan bahu,sehingga harus melakukan usaha ekstra untuk melihat kendaraan di belakang. Menurut artikel tersebut sih,jangan terlalu sering melihat ke spion. Gunakan sedikit feeling dan isyarat tangan agar tidak terlalu sering melihat ke spion. 

3.       Jangan pernah berada diantara mobil dan trotoar!
Jangan pernah berada ditengah-tengah mobil dan trotoar,bahkan ketika ingin menyalip sekalipun! Mengerikan ketika brosist mencoba menyalip mobil dari arah kiri dan tiba-tiba mobil tersebut memutuskan untuk belok,selesai urusannya brosist. Sebaiknya,menyalip hanya dari kanan dan usahakan jalan di depan kosong agar tidak bergesekan atau bahkan bertabrakan dengan kendaraan arah sebaliknya. 
4.       Selalu siap untuk ngerem!
Nah,terkadang kendaraan didepan kita bisa saja berhenti mendadak. Maka dari itu,antisipasi rem mendadak juga perlu brosist. Selalu tempatkan kaki kanan brosist di pedal rem belakang,atau jika motornya matic selalu sedia pegang tuas rem kiri. Imbangi dengan tekan rem depan secara teratur agar motor bisa berhenti dengan sempurna. Jangan menggunakan rem depan ataupun belakang secara full,karena akan membuat motor brosist oleng dan terjatuh!
5.       Beri tanda
Pastikan pengendara lain dan pejalan kaki melihat wujud brosist sebagai pengendara motor . Nyalakan selalu lampu utama dan nyalakan lampu High beam jika berkendara di malam hari nan sepi.. *hiihihi *skip. Cobalah untuk menggunakan riding wear yang terang atau jika perlu glow in the dark supaya selalu terlihat bahkan ketika berkendara di malam hari..
6.        Kenali power motormu!
Kenali power motormu brosist. Mengenali power motor sendiri bisa membuat brosist jadi punya gambaran bagaimana cara menyalip mobil atau bahkan truk dengan benar. Banyak kecelakaan yang terjadi karena biker tersebut memaksa menyalip padahal power kurang mumpuni dan celahnya sangat sempit,akhirnya tertabrak dari lawan arah! Lebih baiknya,menyalip mobil jika didepan sedang kosong,tidak ada kendaraan dari lawan arah.. 

7.       Traffic melambat?  Tetap di sisi kanan atau kiri kendaraan didepan..
Ketika traffic tiba-tiba melambat,usahain supaya brosist tetap berada di sebelah kanan atau kiri kendaraan yang berada di depan brosist. Ketika brosist berada di sisi kiri atau kanan kendaraan tersebut.memungkinkan bagi brosist untuk menyalip. Hati-hati ketika menyalip saat traffic sedang melambat brosist,jaga-jaga kalau ada motor juga yang mencoba menyalip dengan kecepatan tinggi! so,balik lagi ke point-point sebelumnya ya! 

8.       Pelajari keadaan sekitar (kondisi jalan,kondisi cuaca,dll)
Pelajari kondisi atau keadaan sekitar wilayah tempat brosist mengendarai kendaraan. Mempelajarinya memungkinkan brosist untuk sekali lagi mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi seperti munculnya lubang,atau pasir yang bisa membuat motor brosist kehilangan keseimbangan,atau cuaca yang bisa berubah-ubah,dll. Keep in Touch with the situation around you brosist..
9.       Gunakan Jempolmu!
Gunakan jempol kirimu untuk sekedar menekan tombol sein,klakson atau menekan tombol lampu dim brosist. Berikan sinyal yang cukup kepada pengendara lain jika ingin berpindah jalur atau ingin berbelok. Hati-hati,lupa menekan tombol sign atau tombol klakson bisa membuat celaka karena pengendara lain tidak tahu jika kita ingin berbelok misalnya!!
10.   Kendarai motor di “Zona Terbuka”
Jika jalanan yang brosist lewati ketika berkendara cukup lengang,perhatikan kecepatan kendaraan brosist lalu cari gap diantara kendaraan dan kendarailah melaluinya. Jangan terlalu dekat dengan kendaraan yang brosist akan lewati,sebaiknya berikan ruang tambahan untuk bermanuver dan menghindari blind-spots.

Last but not least,sudah saatnya kita semua sadar akan pentingnya berkendara yang aman di jalan. Dengan semakin gencarnya pabrikan motor dan mobil menggelontorkan gacoannya masing-masing,artinya jalanan akan semakin padat! Maka dari itu,agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,apa salahnya mulai dari sekarang mencoba melakukan safety riding?? Semoga artikel ini berguna bagi brosist sekalian dan juga bagi penulis sendiri yang masih banyak kekurangannya . Ada yang mau menambahkan tentang artikel ini brosist? Silahkan tulis komentar dibawah ini..
Thanks for reading and sharing,see you on the next article.
 Wassalamualaikum.

Jumat, 14 Oktober 2016

HMPC ( Honda Mega Pro Club ) Chapter Bekasi

KopDar - BaseCamp :
Jl. M Hasibuan. Bekasi Timur.
( Ruko Seberang Kampus Bani Saleh Bekasi.)
setiap Malam minggu,
jam 20.00 WIB - Selesai.


* Sekretariat :
Jl setia darma 2 (mustika jaya) no 99A.
( 50m utara perempatan lampu merah grand wisata kalimalang tambun.)


cp :
- Benny : 081213582369/BBM 53CA01BF
- Azizlitikum : 085747040212 / BBM 33215EEE



Tak se-Atap Bukan Berarti Tak BerSaudara

Dari sini saya kembali mendapatkan pelajaran hidup, sebuah makna dalam kehidupan, cara mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT dengan mengutamakan Safety Riding, dan sebuah “PERJALANAN” panjang dalam menyusuri kehidupan.

Kami dengan kekasih (kuda besi) kami masing-masing, bukanlah gank motor, kami club, kami positif, kami Inshaa’Alloh akan mengemudi di jalan yang “lurus”. Persaudaraan yang menjadikan kami seperti ini. karena disini kami dapatkan sesuatu yang tidak bisa kami dapatkan di tempat lain. Kami menghargai sesama, kami beretika, kami penolong, dan inilah kami.

Di jalan tedapat berbagai macam dan jenis orang dengan kepentingan mereka masing-masing, namun itu bukanlah masalah dan suatu kendala bagi kami. Kami selalu mempersilahkan, atau kami yang dipersilahkan, terkadang kami terkesan memaksa, namun tak pernah kami tak meminta ijin, klakson, horn, dan strobo kami lah alat kami untuk meminta ijin (ber-etika bukan). Nah disinilah letak suatu pelajaran bersikap yang dapat kami petik,

 “jika ingin mendahului maka dahului-lah, namun jika tidak ingin/tidak biasa, maka jangan halangi kami untuk mendahului”.

Terpendam makna dari ungkapan diatas, bukan hanya untuk dijalanan saja, namun juga di kehidupan sehari-hari. Dunia ini merupakan pejalanan dan persaingan, dalam bersaing pastilah kita ingin menjadi pemenang, namun menang tidak harus mengalahkan, dan tidak dengan menutup jalan orang lain dalam harian jika tidak mampu janganlah mengganggu orang yang mampu, apa susahnya kan, “Semua Senang !”

“Menang Tanpo Ngasorake (menang tanpa merendahkan orang lain), Sunan Kalijaga”

#SalamSatuAspal

Selasa, 04 Oktober 2016

Biker (Katanya) Inspirasi Sebuah Kebebasan..


A.    DEFENISI BIKER

Asal usul kata Biker adalah kata yang diserap dari bahasa inggeris yang berasal dari nomina bikeberarti sepeda; sepeda motor; kendaraan roda dua (bermesin atau tidak), mendapat akhiran ersebagai kata benda merujuk orang atau person,  bike + er menjadi biker berarti orang yang mengendarai sepeda atau sepeda motor; berarti juga pengendara sepeda; sepeda motor atau pengendara roda dua. Biker lebih sering digunakan pada  sebuah istilah bagi pengendara roda dua atau pengendara sepeda motor; sama juga dengan kata rider (ride + er) yang juga berasal atau diserap dari bahasa inggeris.

Seorang  biker dikenal sebagai sosok pengendara sepeda motor yang selalu bepergian atau berkendara kemanapun, biasanya berhimpun didalam sebuah kelompok atau klub. Walau banyak juga  orang yang mengendarai sepeda motor untuk keperluan atau kegiatan sehari-hari. Misalnya jika seorang ayah pergi bekerja ke kantor dari rumahnya yang berada dipinggiraan dengan mengendarai sepeda motor, dia juga dapat dikatakan sebagai seorang biker atau rider. Fenomena seorang bikerlebih melekat jika selain sudah atau sering bepergian dengan jarak yang jauh tetapi berhimpun dalam sebuah kelompok.

Perkembangan dunia otomotif membawa makna biker menjadi lebih berkembang, makna biker menjadi lebih diartikan seorang pengendara sepeda motor yang berkumpul (atau tidak) dalam sebuah klub atau komunitas yang frekwensinya tingi untuk sebuah hobby. Namun istilah biker untuk diindonesiakan lebih cenderung kepada anak klub; anak motr; atau geng motor (istilah ketiga ini lebih cenderung berkonotasi negativ). Sehingga sampai sekarang belum ada kata Indonesia baku untuk Biker (lebih cenderung digunakan dalam kata yang di cetak miring dalam istilah ilmiah).

B.     LEVEL/TINGKATAN BIKER

Rumit memang menberi tingkatan atau level seorang biker, sangat relative dan subjektif. Berdasarkan pengalaman biker dapat di beri tingkatan sebabai berikut :
1. Zero level .
Pada tingkatan ini, seorang yang sudah mensyahkan dirinya sebagai biker baru sekedar pelepas hobbi biasa. Bersepeda motor hanya untuk meluangkan waktu kosong. Touring hanya untuk mengisi liburan, tidak memikirkan komunitas. Biasanya level ini lebih pada orang kebanyakan (seperti tersebut di atas), atau indpenden tanpa klub. Memang kecintaan bersepeda motor ria sudah memiliki frekwensi lebih dari sekedar seorang yang hanya untuk rutinitas pekerjaan. Tidak memikirkan bakti social, mencari “persaudaraan”, tidak memiliki anggota (klub). Benar-benar untuk mengisi waktu kosong atau liburan,tanpa beban dan unek-unek lainnya.
2. Basic Level
Seorang Biker pada tingkatan ini sudah tidak hanya sekedar hobbi biasa, sudah punya komunitas, memikirkan organisasi dan bakti social resmi. Kecendrungan lebih pada persaudaraan sesama biker masih berdasarkan kendaraannya atau sepeda motor saja. Ada kemungkinan yang sejenis. Istilah beberapa anak klub motor  saudara kandung, kalu saudara tiri bukan semerek (sejenis). Negatifnya kalau tidak sejenis tidak ada oenjemoutan tamu, tidak akrab. Bahkan ironisnya walau dari komunitas yang sama namun touring tidak menggunakan sepeda motornya (misalnya ke Jakarta menggunakan bu, pesawat atau kapal laut), tidak disambut dan tidak dianggap saudara atau seorang biker. Dapat disimpulkan “brotherhood” sebatas sepeda motor.
3. Advance Level
Meminjam istilah level kursus bahasa inggeris. Pada level ini “brotherhood” tidak lagi sebatas sepeda motor tetapi sudah pada biker nya. Mau apapun jenis sepeda motor atau klubnya, tetap memiliki teman atau saudara dimana-mana. Ibarat manusia, tubuh atau fisik diibaratkan sepeda motor tetapi “ruh” nya adalah persaudaraan. Biar fisiknya kecil, gemuk, cantik, dsb, tetapi yang penting dia aadalah tean atau saudara. Walau sepeda motornya “brand” apapaun, jenis apapun, jika masih menyatakan diri seorang biker, adalah saudara. Tetap dijeput atau dijamu layaknya saudara yang sedang touring. Golongan Darahnya sudah sama yaitu : B ….biker….  Pemahaman bersepeda motor ria sudah cukup tinggi.

C.    JENIS – JENIS BIKER

Ada beberpa jenis biker:

1. Biker “tai ayam”:

Diambil dari penggalan kata “hangat-hangat tai ayam”. Biker ini paling lama bertahan 1 tahun lamanya sudah bagus. Biker jenis ini tidak jelas statusnya, biasanya pemula dan tidak tahu makna  apa itu biker.

2. Biker Oplosan :

Biker ini kerjanya merusuh aja di klub, giliran gak sepaham dengan dia langsung pindah klub. Kalo dia ketua kerjanya mecat anggota aja (kayak kantoran aja ada pecat-pecat segala). Jenis yang dimaksud disini ini biker yang egois, mau menang sendiri, gak mengargai orang lain dan memaksakan kehendak pribadi. Kalo yang jadi korban bisa diibaratkan oli orisinilnya, yang mentiko oplosan terus…..

3. Biker Oportunis :

Jenis ini kalau diklub ada maunya aja baru berbuat. Kalu ada untungnya sama dia baru dia kerjakan. Misalnya kalau jeput tamu, biker ini mau capek-capek jeput kalo tamunya sejenis dgn klubnya (saudara kandung,gitu….), atau kalau tamu itu menguntungkan bagi dia, maka dia bersemangat meladeninya. Begitu juga dalam kegiatan,ditimbang-timbang untung ruginya sama dia. Bisa juga disebut biker pelit.

4. Biker kondangan:

Jenis ini kerjanya TP-TP aja (Tebar Pesona) dan maunya TB (terima Beres). Paling rajin kalau diliat ladys biker (begitu juga sebaliknya). Kegiatannya paling rajin kalau undangan sana, undangan sini. Kalau diajak baksos maunya nyantai ongkang-ongkang. Alasannya banyak, yang sibuk kerjalah, urusan keluargalah (memaqngnya dia aja yang kerja). Kalau biker dari jawa, kemana touring harus jajan di lokalisasi….hihihih….

5. Biker nasi bungkus:

Setingkat diatasnya disebut biker nasi kotak. Dalam berkegiatan selalu yang pertama ditanya:’ada makannya gak..?”, kaosnya ada….? Uang bensinya…???. (Padahal tak satupun orang yang nyuruh dia buat klub dan jadi biker, kan sukarela serta niat pribadi….!!

Biker Sejati. Ini paling mantap. Tak perlu dijelaskan lebih panjang. Ini jenis yang bertentangan dengan jenis 1-5 yang notabene brotherhood Palsu. Biker yang masih solid di Klub sampai sekarang boleh disebut biker sejati atau the real Biker, the real brotherhood.
banyak lagi tipe lainnya…tergantung tipe yang anda inginkan

D.    MANAJEMEN KLUB MOTOR

Klub Motor (orang medan bilang Klub Kereta: tempat berkumpulnya biker dalam menyalurkan hobinya) semakin menjamur saat ini di Medan. Jatuh-Bangun klub-klub motor, hingga komunitasnya,  juga mewarnai dinamika berkelompok dalam menyalurkan hobi otomotif yang satu ini. Dalam tulisan kali ini penulis coba membuat wacana cara memenej klub-klub motor yang ada di Sumut, khususnya di Medan, dari berbagai sumber selama setahun belakangan ini. Dalam hal ini bukan berarti penulis dan klubnya sudah berhasil dalam mengatur klub sendiri. Tidak juga….sekali lagi tidak juga. Setidaknya Sharepengalaman, atawa lebih tepat cek dan Kroscek (check and crosscheck, bhs sononya). Kelemahan dan kelebihan klub lain mungkin bisa jadi pelajaran berharga untuk membangun diri dan klub masing-masing.

Inti utama dari persoalan BERKLUB ini kata kuncinya adalah manajemen (how to manage), bagaimana memenej klub. Untuk itu kita coba dulu paparkan pengertian menej itu sendiri.

1. Pengertian Manajemen

Manajemen atau menej berasal dari kata inggris  “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.


Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

 Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,    pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai   sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(MAAF BRO dan SIST AGAK-AGAK ILMIAH DIKIT GA PAPA KAN HAHAHA…..??)

Jadi silahkan menyimpulkan arti menejemen atau menej itu sendiri berdasarkan pengertian-pengertian yang ada di atas.

Manajeman KLub Motor
Penulis yakin ini pasti sangat relative dan subjektif. Tapi setidaknya temuan penulis sebagai biker dan pengurus klub hampir sama dengan pengalaman saudara-saudaraku para Biker . Kira-kira dapat disimpulkan modelnya sbb:

Manajemen KARBU.
Meminjam istilah manajemen KOLBU nya aa Gym, dalam klub motor manajemen Karbu ini beda. Layaknya karburator sepeda motor, manajeman karbu ini adalah cara pengurus mengatur anak-anak motor  dengan tidak terus memerintah (layaknya menarik tali gas sepeda motor) tetapi juga sekali-kali diam memperhatikan dampak dari perintah itu. Para pengurus atau ketua klub dalam menjalankan roda organisasi nya, melaksanakan program-program yang ada sesuai target dan tujuan yang diinginkan. Tetapi selalu share setiap selesai melakukan SATU kegiatan, melihat dampak baik-buruknya dan melaksanakan kelanjutannya. Merubah program berikutnya, atau sebaliknya justru berstrategi untuk tidak membuat program gagal. Dari sisi  keanggotaan manajemen karbu, tidak selalu memaksa anggotanya untuk melakukan suatu kegiatan jika anggotnya tidak siap, kalau perlu berkordinasi dengan pihak lain untuk memacu anggotanya sendiri.(dlm hal ini klub motor lain). Ibarat tali gas yang jika tidak ditarik, maka menekan rem untuk berhenti kalau perlu.

Manajemen Layang-layang
Mengatur klub dan anggotanya dengan system tarik-ulur ini paling banyak digunakan dan paling efektif digunakan. Kadang harus keras dan tegas, tetapi pada saatnya harus lembut dan tenang untuk memecahkan suatu masalah. Hanya saja harus hati-hati kalau terlalu lembut atau terlalu keras maka benang akan putus.Persoalan keras dan lembutnya dalam manajemen ini, jiwa besar, sabar dan legowo seorang pemimpin klub dituntut tinggi sekali.

Manajeman TINTA.
Bukan manajeman cinta. Banyak pemimpin klub yang hanya menorehkan tinta emas saja dalam klubnya sendiri. Setelah capek-capek diangkat atau terpaksa menjadi ketua klub, selanjutnya tidak melakukan kegiatan apapun sampai periode pemilihan berikutnya. Jadi pengurus klub dengan alas an apapun, cuma sebatas jabatan, tetapi NATO (No action Talk only), cakap-cakap aja. Taunya mengkritik pekerjaan orang  lain, tetapi tidak ada solusi atau tanpa kerja nyata sendiri. Ide pemipin atau pengurus klub banyak, tetapi sebtas ide saja, saat prakteknya sulit digerakkan, menunggu orang lain yang bergerilya, “bertempur” sanasini, nah dianya sendiri tinggal enaknya aja, yang mudah-mudah aja. Pengurus seperti ini menggunakan manajemen tinta. Tidak perlu tinta emas kalau yang dituliskan itu tidak di baca orang, cukup tinta hitam biasa saja, tetapi sangat jelas dibaca bahkan  diingat orang sampai kapanpun. Lebih baik ada melakukan kesalahan dalam melakukan satu kegiatan berarti, daripada tidak pernah salah karena tidak pernah melakukan APAPUN.

Manajemen Sayap.
Biker dari pulau Jawa bilang sayap kereta itu Spadbor. Manajemen ini layaknya sayap sebuah sepeda motor. Siap melindungi roda dari hujan, debu dan panas asal roda sepeda motor awet dan terus berjalan. Pengurus atau pemimpin klub siap melindungi dan me back-up anggotanya selalu, walaupun terkadang salah. Ini pemimpin klub yang baik. Jadi teladan dan pelindung. Menerima ide-ide anggota dan divisinya dalam musyawarah anggota walau terkadang tidak sesuai dengan ide pribadi sendiri. Berjiwa besar walau sebagai ketua klub jika anggota semuanya tidak setuju sebuah keputusannya, asal anggota klub melaksanakan semua keputusan itu. Tidak malah memaksakan ide-idenya. Pemimpin klub seperti ini tidak taunya hanya marah-marah dan mencari kesalahan anggotanya saja, tetapi melihat aspirasi orang banyak, otomatis anggota atau pengurus klub lain akan hormat dan repect dengan pimpinannya.

 Manajemen Kit.
Bagus diluar,kinclong mengkilap, tetapi hancur didalam, mesin berantakan. Manajemen ini buruknya lebih besar ketimbang baiknya. Baiknya hanya orang lain atau klub lain tidak tahu keburukan organisasi klub itu, tetapi lambat laun pasti ketahuan dan menimbulkan rasa malu luar biasa. Buruknya, ini pasti klub yang bagus tampak dari luar, tetapi biker “tai ayam”, biker nasi bungkus, biker oportunis dan biker oplosan, akan banyak sekali tercipta jika mengatur klub dengan menggunakan manajemn ini.

Inilah manajemen yang terlihat sekali disetiap klub-klub motor. Untuk lebih baiknya, kita bisa mengkombain (matching) antara satu manjemen dengan menejemen lainnya. Kapan kita bisa melakukan satu manajemen, kapan pula harus dengan pola manjemen lainnya. Yang Pasti, HINDARI MANEJEMEN UANG. Jika pimpinan, pengurus atau anggota klub sudah berorientasi UANG dalam mengurus klub motor, Brotherhood PALSU……! Tunggulah kehancuran klub motor itu…



E.     TOURING

Touring berasal dari kata tour yang berarti perjalanan . Touring (turing,kata orang medan) adalah suatu perjalanan yang panjang;jauh, yang memerlukan persiapan atau mungkin juga rencana (walaupun dadakan). Bedanya dengan rolling, ini hanya perjalanan pendek atau berkeliling disuatu tempat;daerah atau kota. Kata touring bisa juga menjadi perjalanan singkat atau pendek jika menjadimini touring; city touring. 


Turing pasti menjadi salah satu agenda atau kegiatan dalam berklub atau bersepeda motor bagai para biker. Jadi biker tanpa turing, seperti makan nasi tanpa garam, seperti pacaran tanpa ciuman, atawa seperti pakai tali pinggang tapi tidak pakai celana, dll,dst,dsb..….. Tak sah rasanya jadi biker atau berklub tanpa touring. Untuk itu coba kita simak beberapa jenis turing yang bisa kita temukan. Dibubuhi sedikit joke…..

·         Touring Wisata            : perjalanan yang dilakukan seorang biker, beramai-ramai, atau sesama atau antar klub ke objek-objek atau kota-kota wisata. Refreshing menikmati pemandangan alam atau melihat objek sejarah.
·         Touring Silaturrahmi   :Perjalanan dalam rangka kunjungan. Bisa kunjungan resmi atau tak resmi antar individu biker, klub, keluarga atau organisasi.
·         Touring Amal  : Perjalanan dalam rangka kegiatan amal; pemberian atau penggalangan dana di tempat-tempat musibah atau membantu korban  bencana alam.
·         Touring Kuliner           : Nah….ini bisa disebut perjalanan “Sejengkal Perut” (tapi yang diatas bro….bukan di bawah…xixixixi………). Artinya turing tanpa lepas dari pada yang namanya makanan. Kepengen mengetes makanan disuatu daerah; membelinya atau minta resep dan membeli peralatan-peralatan unik urusan masak memasak yang bisa jadi tidak ada di daerah asal.
·         Touring Badai : bisa juga disebut turing ”sukak-sukak”. Biar hujan, tapi tetap jalan terus, tak boleh pakai mantel hujan apalagi berhenti sebelum sampai pada tujuan. Bahkan kadang-kadang tujuannya kemanapun tidak jelas. Tak peduli perut sudah keroncongan,  mau boker atau pipis, tetap jalan terus,,,,,layaknya badai menerjang apa saja. Padahal di boks sudah disiapkan semuanya. Hassur bah……
·         Touring SPooring/Galau        : Paling gawat……. Turing ini dilakukan lantaran karena cekcok dengan bini, dengan keluarga atau karena ada Masalah. Stres memikirkan semuanya, maka dilakukanlah touring ini. Biasanya dadakan dan tujuan tidak begitu jelas, asal bisa menghilangkan beban tersebut.
·         Touring Suntuk           : Skedul dari klub untuk jalan belum dapat waktunya.  Beberapa teman-teman biker lagi pada sibuk semua. Nah daripada suntuk, asal dapat momennya, ada duit sedikit, ada atau tidak ada kawan……kemudian telpon sana telpon sini…..jalan dah……ini namanya juga  bisa disebut touring stress….





ISTILAH BIKER (kamus sangat mini sekali)
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Pameo ini yang melandasi penulis mencoba mengumpulkan istilah-istilah, kata-kata, atau bahasa bahasa yang sering digunakan (umum digunakan) para biker  sehari-hari dalam beraktifitas menggeluti hobi otomotifnya. Tujuannya supaya para biker sumut umumnya, di Kota Medan khususnya, terhindar dari kesalah pahaman dalam berkomunikasi(miscommunication). Baik berkomunikasi anatar biker pemula dengan biker senior, maupun biker antar klub atau antar daerah dan provinsi di Indonesia. Istilah-istilah yang dikumpulkan ini mencakup pada sapa-sapaan atau panggilan, nama sparepart atau asesoris sepeda motor, dan bahasa gaul yang sering digunakan para biker. Urutan sesuai abjad

Panggilan, Sapa-sapaan.

·         Acem                     : bagaimana, macam mana; cemana  (logat medan)
·         Bro                        : singkatan dari brother, artinya saudara (secara kamus). Istilah bro adalah panggilan akrab kepada para biker laki-laki, seperti Mr. (mister) dalam bahasa Inggeris atau Monciuourdalam bahasa Perancis atau Herr dalam bahasa Jerman. Biasanya dapat diikuti nama atau panggilannya atau julukan/jabatan. Misalnya bro Ucok, bro ketua, bro dari klub Vespa, atau kalau jamak seperti bro-bro dari klub matic, dll. Panggilan Istilah ini pada umumnya digunakan kepada teman sebaya atau tidak (jika sudah akrab) atau juga jika tidak tau namanya sebagai bentuk sopan atau penghargaan.
·         Bor                       : sapaan atau panggilan lebih akrab lagi dari bro, maknanya sama tetapi penggunaan istilah bor menunjukkan  suatu keakraban yang lebih dari biasanya.
·         Broz                      : sama maknanya dengan bro, hanya singkatan ini digunakan dalam bentuk tulisan, misalnya SMS, Facebook, atau surat menyurat.
·         Brada                    :  dari kata brother yang diindonesiakan agar lebih familiar. Maknanya sama-sama menggantikan kata saudara atau panggilan untuk biker lelaki.
·         Brotherhood/brotherness     : persaudaraan/kesetiakawanan

·         Sist                        : singkatan dari kata sister, dlm kamus bhs inggeris, artinya saudari. Kebalikan dari brother, digunakan untuk para biker wanita (ladies bikers).
·         Sisz                        : sama dengan broz, namun ditujukan untuk biker wanita.
·         Sista                      : Peng-indonesia-an kata sister.
·         Steril                      : kata yang digunakan untuk menolak atau menyatakan sesuatu yang tidak diinginkan (lagi). Misalnya ketika ditawari minum alkohol atau hal-hal yang tidak dingini maka ditolak dengan kata ”steril bro!”.
·         Saudara kandung  : biker yang jenis,merek/brand, corak atau tipe motornya sama. Misalnya sesama Vespa, dikatakan saudara kandung.
·         Saudara tiri            : kebalikan saudara kandung; biker tidak sejenis,semerek atau setipe.
·         Saudara merah      : saudara kandung dalam keluarga; punya ikatan darah langsung, misalnya abang, adik, kakak, paman, sepupu atau keponakan, dll
·         Saudara putih        : sesama biker yang sudah seperti layaknya saudara kandung (atau bahkan melebihi).

Istilah teknis

·         86                          : aman;  tidak ada masalah; tidak apa-apa, No problem…Kein Problem…
·         Galon                    : SPBU, tempat mengisi bensin (biker pula jawa menganggap gallon untuk air minum.
·         Golongan Darah B : Pameo yang menganggap kalau sesama biker itu bersaudara tidak memandang lagi agama, suku, ras, golongan darah, namun semua nya sudah menjadi satu, dan golongan darahnya pun hanya satu yaitu B= Biker
·         Hotel Pertamina    : istirahat, tidur atau menginap di galon (SPBU)
·         Kondangan           : bahasa gaul yang artinya “ajakan” melacur; ‘jajan’ ke lokalisasi.. Istilah ini kebanyakan dipakai oleh para biker dari pulau jawa.
·         Kondisikan            : menyambut; melayani; menjamu (tamu)
·         Lanjut                    : posisi pass….., teruskan; tidak ada pertanyaan lagi
·         Modif                    : modifikasi, sudah di rombak/ubah, tidak orisinil.
·         Motor minum        : sepeda motor harus isi bensin, kapasitas bensin
·         Ori/orsi                  : orisinil, asli ; sesuai asalnya (bukan handmade).
·         Siap                       : pernyataan setuju; mengikuti yang dikatakan; paham atau mengerti
·         Sip                         : setuju;cocok;menerima keputusan
Istilah sparepart/asesoris sepeda motor.

·         Disk                       : cakram rem
·         Ejos                       : leher pipa (hampir setengah bundaran yang ditempel di mesin) untuk knalpot.
·         Jeruji                      : jari-jari lingkar/ban sepeda motor
·         Jok                         : tempat duduk sepeda motor
·         Kanvas                  : Kain klos……………; kanvas rem = sepatu rem
·         Napur                    : steking (sebuah alat pengatur besarnya api pada motor BSA), taji ayam (istilah dari medan);; karena bentuknya mirip taji ayam jago.
·         Pelak                     : lingkar ban sepeda motor
·         Roda gendeng       : Roda gila; gigi-gigi mesin pada perseneling sepeda motor
·         Selahan (selak)      : engkol (kick starter); mengengkol. Dalam kalimat misalnya : “Coba selah (selak) motor itu !”  (Coba engkol motor itu)
·         Stengkas                : tutup rantai sepeda motor
·         Spadbor                 : sayap (penutup sebahagian roda )
(de el el, de es be,de es te,de ka ka…masih ada lagi yang belum terdata dalam istilah ini)


10 FAKTA KONYOL BIKER dan KLUB…. (ingatan buatku pribadi yg utama)…

ü  Katanya biker, bra-bro bra-bro, tapi gak punya motor….
ü  Katanya bersaudara, tapi dengan abang sendiri es-ke-te, adik dihajar, paman dimusuhi…? Sesama biker egois….merasa klub paling paten… mau nyumbang dan ‘bantingan”b iker yang ketimpa musibah cuma kasi “rp 5.000”,- perak…
ü  Katanya independent, tapi dikit-dikit sponsor, dikit-dikit sponsor…atpm, dealer, donator (yg tidak mengikat????)…? Bisa gak buat klub tanpa sponsor?
ü  Katanya loyal, waktu disuruh pimpinan kok malah gak mau, maki-maki…
ü  Katanya anak motor, tiap minggu Cuma undangan kawinan, sunatan doang…. Kopdar gak mau….
ü  Hobi di klub adalah hobi ber sepeda motor, touring, baksos. Giliran mau jalan gak ada duit. Mau baksos gak ada waktu, mau kerja tungg-tunggu kawan…..(berarti belum siap berhobi, ya udah pulang kerja dirumah aja, tidur, besok kerja lagi, tidur lagi,kerja lagi)
ü  Katanya anak ‘jalanan”, hidup dijalan, keras, cuek….tapi liat perempuan merokok diplototin, orang selengekan di cibirin, orang kaya di dekatin tapi yang miskin di jauhin….Udah di fitnah jelas pun masih ‘say hello”…..munafik. Anak jalanan itu tau mana kawan dan lawan.
ü  Katanya hobi maniak, giliran touring minta dikondisikan, fasilitas lebih…. Orang mancing aja gak ada yang minta sungainya ditentukan…bawa kail sendiri, joran beli atau nyewa sendiri, beli makan minum pake duit sendiri….
ü  Katanya bersaudara, tapi basa-basi pun gak ada….Giliran susah menghubungi, giliran senang EGP lah….
ü  Katanya mitra polri, tapi gak pake helm…, ugal-ugalan.. gak punya sim pula..
ü  Piss bro…..

Demikian, semoga ada manfaatnya. Semoga dapat memperkuat keyakinan akan jati diri BIKER sesungguhnya..#SalamSatuAspal