A. DEFENISI BIKER
Asal usul kata Biker adalah kata yang diserap dari bahasa
inggeris yang berasal dari nomina bikeberarti sepeda; sepeda motor; kendaraan
roda dua (bermesin atau tidak), mendapat akhiran ersebagai kata benda merujuk
orang atau person, bike + er menjadi
biker berarti orang yang mengendarai sepeda atau sepeda motor; berarti juga
pengendara sepeda; sepeda motor atau pengendara roda dua. Biker lebih sering
digunakan pada sebuah istilah bagi
pengendara roda dua atau pengendara sepeda motor; sama juga dengan kata rider
(ride + er) yang juga berasal atau diserap dari bahasa inggeris.
Seorang biker dikenal
sebagai sosok pengendara sepeda motor yang selalu bepergian atau berkendara
kemanapun, biasanya berhimpun didalam sebuah kelompok atau klub. Walau banyak
juga orang yang mengendarai sepeda motor
untuk keperluan atau kegiatan sehari-hari. Misalnya jika seorang ayah pergi
bekerja ke kantor dari rumahnya yang berada dipinggiraan dengan mengendarai
sepeda motor, dia juga dapat dikatakan sebagai seorang biker atau rider.
Fenomena seorang bikerlebih melekat jika selain sudah atau sering bepergian
dengan jarak yang jauh tetapi berhimpun dalam sebuah kelompok.
Perkembangan dunia otomotif membawa makna biker menjadi lebih
berkembang, makna biker menjadi lebih diartikan seorang pengendara sepeda motor
yang berkumpul (atau tidak) dalam sebuah klub atau komunitas yang frekwensinya
tingi untuk sebuah hobby. Namun istilah biker untuk diindonesiakan lebih
cenderung kepada anak klub; anak motr; atau geng motor (istilah ketiga ini
lebih cenderung berkonotasi negativ). Sehingga sampai sekarang belum ada kata
Indonesia baku untuk Biker (lebih cenderung digunakan dalam kata yang di cetak
miring dalam istilah ilmiah).
B. LEVEL/TINGKATAN
BIKER
Rumit memang menberi tingkatan atau level seorang biker,
sangat relative dan subjektif. Berdasarkan pengalaman biker dapat di beri
tingkatan sebabai berikut :
1. Zero level .
Pada tingkatan ini, seorang yang sudah mensyahkan dirinya
sebagai biker baru sekedar pelepas hobbi biasa. Bersepeda motor hanya untuk
meluangkan waktu kosong. Touring hanya untuk mengisi liburan, tidak memikirkan
komunitas. Biasanya level ini lebih pada orang kebanyakan (seperti tersebut di
atas), atau indpenden tanpa klub. Memang kecintaan bersepeda motor ria sudah
memiliki frekwensi lebih dari sekedar seorang yang hanya untuk rutinitas
pekerjaan. Tidak memikirkan bakti social, mencari “persaudaraan”, tidak
memiliki anggota (klub). Benar-benar untuk mengisi waktu kosong atau
liburan,tanpa beban dan unek-unek lainnya.
2. Basic Level
Seorang Biker pada tingkatan ini sudah tidak hanya sekedar
hobbi biasa, sudah punya komunitas, memikirkan organisasi dan bakti social
resmi. Kecendrungan lebih pada persaudaraan sesama biker masih berdasarkan
kendaraannya atau sepeda motor saja. Ada kemungkinan yang sejenis. Istilah
beberapa anak klub motor saudara
kandung, kalu saudara tiri bukan semerek (sejenis). Negatifnya kalau tidak
sejenis tidak ada oenjemoutan tamu, tidak akrab. Bahkan ironisnya walau dari
komunitas yang sama namun touring tidak menggunakan sepeda motornya (misalnya
ke Jakarta menggunakan bu, pesawat atau kapal laut), tidak disambut dan tidak
dianggap saudara atau seorang biker. Dapat disimpulkan “brotherhood” sebatas
sepeda motor.
3. Advance Level
Meminjam istilah level kursus bahasa inggeris. Pada level
ini “brotherhood” tidak lagi sebatas sepeda motor tetapi sudah pada biker nya.
Mau apapun jenis sepeda motor atau klubnya, tetap memiliki teman atau saudara
dimana-mana. Ibarat manusia, tubuh atau fisik diibaratkan sepeda motor tetapi
“ruh” nya adalah persaudaraan. Biar fisiknya kecil, gemuk, cantik, dsb, tetapi
yang penting dia aadalah tean atau saudara. Walau sepeda motornya “brand”
apapaun, jenis apapun, jika masih menyatakan diri seorang biker, adalah
saudara. Tetap dijeput atau dijamu layaknya saudara yang sedang touring.
Golongan Darahnya sudah sama yaitu : B ….biker…. Pemahaman bersepeda motor ria sudah cukup
tinggi.
C. JENIS – JENIS
BIKER
Ada beberpa jenis biker:
1. Biker “tai ayam”:
Diambil dari penggalan kata “hangat-hangat tai ayam”. Biker
ini paling lama bertahan 1 tahun lamanya sudah bagus. Biker jenis ini tidak
jelas statusnya, biasanya pemula dan tidak tahu makna apa itu biker.
2. Biker Oplosan :
Biker ini kerjanya merusuh aja di klub, giliran gak sepaham
dengan dia langsung pindah klub. Kalo dia ketua kerjanya mecat anggota aja
(kayak kantoran aja ada pecat-pecat segala). Jenis yang dimaksud disini ini
biker yang egois, mau menang sendiri, gak mengargai orang lain dan memaksakan
kehendak pribadi. Kalo yang jadi korban bisa diibaratkan oli orisinilnya, yang
mentiko oplosan terus…..
3. Biker Oportunis :
Jenis ini kalau diklub ada maunya aja baru berbuat. Kalu ada
untungnya sama dia baru dia kerjakan. Misalnya kalau jeput tamu, biker ini mau
capek-capek jeput kalo tamunya sejenis dgn klubnya (saudara kandung,gitu….),
atau kalau tamu itu menguntungkan bagi dia, maka dia bersemangat meladeninya.
Begitu juga dalam kegiatan,ditimbang-timbang untung ruginya sama dia. Bisa juga
disebut biker pelit.
4. Biker kondangan:
Jenis ini kerjanya TP-TP aja (Tebar Pesona) dan maunya TB
(terima Beres). Paling rajin kalau diliat ladys biker (begitu juga sebaliknya).
Kegiatannya paling rajin kalau undangan sana, undangan sini. Kalau diajak
baksos maunya nyantai ongkang-ongkang. Alasannya banyak, yang sibuk kerjalah,
urusan keluargalah (memaqngnya dia aja yang kerja). Kalau biker dari jawa,
kemana touring harus jajan di lokalisasi….hihihih….
5. Biker nasi bungkus:
Setingkat diatasnya disebut biker nasi kotak. Dalam
berkegiatan selalu yang pertama ditanya:’ada makannya gak..?”, kaosnya ada….?
Uang bensinya…???. (Padahal tak satupun orang yang nyuruh dia buat klub dan
jadi biker, kan sukarela serta niat pribadi….!!
Biker Sejati. Ini paling mantap. Tak perlu dijelaskan lebih
panjang. Ini jenis yang bertentangan dengan jenis 1-5 yang notabene brotherhood
Palsu. Biker yang masih solid di Klub sampai sekarang boleh disebut biker sejati
atau the real Biker, the real brotherhood.
banyak lagi tipe lainnya…tergantung tipe yang anda inginkan
D. MANAJEMEN KLUB
MOTOR
Klub Motor (orang medan bilang Klub Kereta: tempat
berkumpulnya biker dalam menyalurkan hobinya) semakin menjamur saat ini di
Medan. Jatuh-Bangun klub-klub motor, hingga komunitasnya, juga mewarnai dinamika berkelompok dalam
menyalurkan hobi otomotif yang satu ini. Dalam tulisan kali ini penulis coba
membuat wacana cara memenej klub-klub motor yang ada di Sumut, khususnya di
Medan, dari berbagai sumber selama setahun belakangan ini. Dalam hal ini bukan
berarti penulis dan klubnya sudah berhasil dalam mengatur klub sendiri. Tidak
juga….sekali lagi tidak juga. Setidaknya Sharepengalaman, atawa lebih tepat cek
dan Kroscek (check and crosscheck, bhs sononya). Kelemahan dan kelebihan klub
lain mungkin bisa jadi pelajaran berharga untuk membangun diri dan klub
masing-masing.
Inti utama dari persoalan BERKLUB ini kata kuncinya adalah
manajemen (how to manage), bagaimana memenej klub. Untuk itu kita coba dulu
paparkan pengertian menej itu sendiri.
1. Pengertian Manajemen
Manajemen atau menej berasal dari kata inggris “to manage” yang berarti mengatur, mengurus
atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap
istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang
kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu :
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang
dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah
sebagai berikut :
Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu
melalui kegiatan orang lain.
Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan
penggunakan sumberdaya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah
ditetapkan.
Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan
melalui usaha orang lain.
Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(MAAF BRO dan SIST AGAK-AGAK ILMIAH DIKIT GA PAPA KAN HAHAHA…..??)
Jadi silahkan menyimpulkan arti menejemen atau menej itu
sendiri berdasarkan pengertian-pengertian yang ada di atas.
Manajeman KLub Motor
Penulis yakin ini pasti sangat relative dan subjektif. Tapi
setidaknya temuan penulis sebagai biker dan pengurus klub hampir sama dengan
pengalaman saudara-saudaraku para Biker . Kira-kira dapat disimpulkan modelnya
sbb:
Manajemen KARBU.
Meminjam istilah manajemen KOLBU nya aa Gym, dalam klub
motor manajemen Karbu ini beda. Layaknya karburator sepeda motor, manajeman
karbu ini adalah cara pengurus mengatur anak-anak motor dengan tidak terus memerintah (layaknya
menarik tali gas sepeda motor) tetapi juga sekali-kali diam memperhatikan
dampak dari perintah itu. Para pengurus atau ketua klub dalam menjalankan roda
organisasi nya, melaksanakan program-program yang ada sesuai target dan tujuan
yang diinginkan. Tetapi selalu share setiap selesai melakukan SATU kegiatan,
melihat dampak baik-buruknya dan melaksanakan kelanjutannya. Merubah program
berikutnya, atau sebaliknya justru berstrategi untuk tidak membuat program
gagal. Dari sisi keanggotaan manajemen
karbu, tidak selalu memaksa anggotanya untuk melakukan suatu kegiatan jika
anggotnya tidak siap, kalau perlu berkordinasi dengan pihak lain untuk memacu
anggotanya sendiri.(dlm hal ini klub motor lain). Ibarat tali gas yang jika
tidak ditarik, maka menekan rem untuk berhenti kalau perlu.
Manajemen Layang-layang
Mengatur klub dan anggotanya dengan system tarik-ulur ini
paling banyak digunakan dan paling efektif digunakan. Kadang harus keras dan
tegas, tetapi pada saatnya harus lembut dan tenang untuk memecahkan suatu
masalah. Hanya saja harus hati-hati kalau terlalu lembut atau terlalu keras
maka benang akan putus.Persoalan keras dan lembutnya dalam manajemen ini, jiwa
besar, sabar dan legowo seorang pemimpin klub dituntut tinggi sekali.
Manajeman TINTA.
Bukan manajeman cinta. Banyak pemimpin klub yang hanya
menorehkan tinta emas saja dalam klubnya sendiri. Setelah capek-capek diangkat
atau terpaksa menjadi ketua klub, selanjutnya tidak melakukan kegiatan apapun
sampai periode pemilihan berikutnya. Jadi pengurus klub dengan alas an apapun,
cuma sebatas jabatan, tetapi NATO (No action Talk only), cakap-cakap aja.
Taunya mengkritik pekerjaan orang lain,
tetapi tidak ada solusi atau tanpa kerja nyata sendiri. Ide pemipin atau
pengurus klub banyak, tetapi sebtas ide saja, saat prakteknya sulit digerakkan,
menunggu orang lain yang bergerilya, “bertempur” sanasini, nah dianya sendiri
tinggal enaknya aja, yang mudah-mudah aja. Pengurus seperti ini menggunakan
manajemen tinta. Tidak perlu tinta emas kalau yang dituliskan itu tidak di baca
orang, cukup tinta hitam biasa saja, tetapi sangat jelas dibaca bahkan diingat orang sampai kapanpun. Lebih baik ada
melakukan kesalahan dalam melakukan satu kegiatan berarti, daripada tidak
pernah salah karena tidak pernah melakukan APAPUN.
Manajemen Sayap.
Biker dari pulau Jawa bilang sayap kereta itu Spadbor. Manajemen
ini layaknya sayap sebuah sepeda motor. Siap melindungi roda dari hujan, debu
dan panas asal roda sepeda motor awet dan terus berjalan. Pengurus atau
pemimpin klub siap melindungi dan me back-up anggotanya selalu, walaupun
terkadang salah. Ini pemimpin klub yang baik. Jadi teladan dan pelindung.
Menerima ide-ide anggota dan divisinya dalam musyawarah anggota walau terkadang
tidak sesuai dengan ide pribadi sendiri. Berjiwa besar walau sebagai ketua klub
jika anggota semuanya tidak setuju sebuah keputusannya, asal anggota klub
melaksanakan semua keputusan itu. Tidak malah memaksakan ide-idenya. Pemimpin
klub seperti ini tidak taunya hanya marah-marah dan mencari kesalahan
anggotanya saja, tetapi melihat aspirasi orang banyak, otomatis anggota atau pengurus
klub lain akan hormat dan repect dengan pimpinannya.
Manajemen Kit.
Bagus diluar,kinclong mengkilap, tetapi hancur didalam,
mesin berantakan. Manajemen ini buruknya lebih besar ketimbang baiknya. Baiknya
hanya orang lain atau klub lain tidak tahu keburukan organisasi klub itu,
tetapi lambat laun pasti ketahuan dan menimbulkan rasa malu luar biasa.
Buruknya, ini pasti klub yang bagus tampak dari luar, tetapi biker “tai ayam”,
biker nasi bungkus, biker oportunis dan biker oplosan, akan banyak sekali tercipta
jika mengatur klub dengan menggunakan manajemn ini.
Inilah manajemen yang terlihat sekali disetiap klub-klub
motor. Untuk lebih baiknya, kita bisa mengkombain (matching) antara satu
manjemen dengan menejemen lainnya. Kapan kita bisa melakukan satu manajemen,
kapan pula harus dengan pola manjemen lainnya. Yang Pasti, HINDARI MANEJEMEN
UANG. Jika pimpinan, pengurus atau anggota klub sudah berorientasi UANG dalam
mengurus klub motor, Brotherhood PALSU……! Tunggulah kehancuran klub motor itu…
E. TOURING
Touring berasal dari kata tour yang berarti perjalanan .
Touring (turing,kata orang medan) adalah suatu perjalanan yang panjang;jauh,
yang memerlukan persiapan atau mungkin juga rencana (walaupun dadakan). Bedanya
dengan rolling, ini hanya perjalanan pendek atau berkeliling disuatu
tempat;daerah atau kota. Kata touring bisa juga menjadi perjalanan singkat atau
pendek jika menjadimini touring; city touring.
Turing pasti menjadi salah satu agenda atau kegiatan dalam
berklub atau bersepeda motor bagai para biker. Jadi biker tanpa turing, seperti
makan nasi tanpa garam, seperti pacaran tanpa ciuman, atawa seperti pakai tali
pinggang tapi tidak pakai celana, dll,dst,dsb..….. Tak sah rasanya jadi biker
atau berklub tanpa touring. Untuk itu coba kita simak beberapa jenis turing
yang bisa kita temukan. Dibubuhi sedikit joke…..
·
Touring Wisata : perjalanan yang dilakukan seorang
biker, beramai-ramai, atau sesama atau antar klub ke objek-objek atau kota-kota
wisata. Refreshing menikmati pemandangan alam atau melihat objek sejarah.
·
Touring Silaturrahmi :Perjalanan dalam rangka kunjungan. Bisa
kunjungan resmi atau tak resmi antar individu biker, klub, keluarga atau
organisasi.
·
Touring Amal
: Perjalanan dalam rangka kegiatan amal; pemberian atau penggalangan
dana di tempat-tempat musibah atau membantu korban bencana alam.
·
Touring Kuliner : Nah….ini bisa disebut perjalanan
“Sejengkal Perut” (tapi yang diatas bro….bukan di bawah…xixixixi………). Artinya
turing tanpa lepas dari pada yang namanya makanan. Kepengen mengetes makanan
disuatu daerah; membelinya atau minta resep dan membeli peralatan-peralatan
unik urusan masak memasak yang bisa jadi tidak ada di daerah asal.
·
Touring Badai : bisa juga disebut turing
”sukak-sukak”. Biar hujan, tapi tetap jalan terus, tak boleh pakai mantel hujan
apalagi berhenti sebelum sampai pada tujuan. Bahkan kadang-kadang tujuannya
kemanapun tidak jelas. Tak peduli perut sudah keroncongan, mau boker atau pipis, tetap jalan
terus,,,,,layaknya badai menerjang apa saja. Padahal di boks sudah disiapkan
semuanya. Hassur bah……
·
Touring SPooring/Galau : Paling gawat……. Turing ini dilakukan
lantaran karena cekcok dengan bini, dengan keluarga atau karena ada Masalah.
Stres memikirkan semuanya, maka dilakukanlah touring ini. Biasanya dadakan dan
tujuan tidak begitu jelas, asal bisa menghilangkan beban tersebut.
·
Touring Suntuk : Skedul dari klub untuk jalan belum
dapat waktunya. Beberapa teman-teman
biker lagi pada sibuk semua. Nah daripada suntuk, asal dapat momennya, ada duit
sedikit, ada atau tidak ada kawan……kemudian telpon sana telpon sini…..jalan
dah……ini namanya juga bisa disebut
touring stress….
ISTILAH BIKER (kamus sangat mini sekali)
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Pameo
ini yang melandasi penulis mencoba mengumpulkan istilah-istilah, kata-kata,
atau bahasa bahasa yang sering digunakan (umum digunakan) para biker sehari-hari dalam beraktifitas menggeluti
hobi otomotifnya. Tujuannya supaya para biker sumut umumnya, di Kota Medan
khususnya, terhindar dari kesalah pahaman dalam
berkomunikasi(miscommunication). Baik berkomunikasi anatar biker pemula dengan
biker senior, maupun biker antar klub atau antar daerah dan provinsi di
Indonesia. Istilah-istilah yang dikumpulkan ini mencakup pada sapa-sapaan atau
panggilan, nama sparepart atau asesoris sepeda motor, dan bahasa gaul yang
sering digunakan para biker. Urutan sesuai abjad
Panggilan, Sapa-sapaan.
·
Acem : bagaimana, macam mana;
cemana (logat medan)
·
Bro : singkatan dari brother,
artinya saudara (secara kamus). Istilah bro adalah panggilan akrab kepada para
biker laki-laki, seperti Mr. (mister) dalam bahasa Inggeris atau Monciuourdalam
bahasa Perancis atau Herr dalam bahasa Jerman. Biasanya dapat diikuti nama atau
panggilannya atau julukan/jabatan. Misalnya bro Ucok, bro ketua, bro dari klub
Vespa, atau kalau jamak seperti bro-bro dari klub matic, dll. Panggilan Istilah
ini pada umumnya digunakan kepada teman sebaya atau tidak (jika sudah akrab)
atau juga jika tidak tau namanya sebagai bentuk sopan atau penghargaan.
·
Bor : sapaan atau panggilan
lebih akrab lagi dari bro, maknanya sama tetapi penggunaan istilah bor
menunjukkan suatu keakraban yang lebih
dari biasanya.
·
Broz : sama maknanya dengan
bro, hanya singkatan ini digunakan dalam bentuk tulisan, misalnya SMS,
Facebook, atau surat menyurat.
·
Brada : dari kata brother yang diindonesiakan agar
lebih familiar. Maknanya sama-sama menggantikan kata saudara atau panggilan
untuk biker lelaki.
·
Brotherhood/brotherness : persaudaraan/kesetiakawanan
·
Sist : singkatan dari kata
sister, dlm kamus bhs inggeris, artinya saudari. Kebalikan dari brother,
digunakan untuk para biker wanita (ladies bikers).
·
Sisz : sama dengan broz,
namun ditujukan untuk biker wanita.
·
Sista : Peng-indonesia-an kata
sister.
·
Steril : kata yang digunakan
untuk menolak atau menyatakan sesuatu yang tidak diinginkan (lagi). Misalnya
ketika ditawari minum alkohol atau hal-hal yang tidak dingini maka ditolak
dengan kata ”steril bro!”.
·
Saudara kandung
: biker yang jenis,merek/brand, corak atau tipe motornya sama. Misalnya
sesama Vespa, dikatakan saudara kandung.
·
Saudara tiri : kebalikan saudara kandung; biker
tidak sejenis,semerek atau setipe.
·
Saudara merah : saudara kandung dalam keluarga; punya ikatan
darah langsung, misalnya abang, adik, kakak, paman, sepupu atau keponakan, dll
·
Saudara putih : sesama biker yang sudah seperti
layaknya saudara kandung (atau bahkan melebihi).
Istilah teknis
·
86 : aman; tidak ada masalah; tidak apa-apa, No
problem…Kein Problem…
·
Galon : SPBU, tempat mengisi
bensin (biker pula jawa menganggap gallon untuk air minum.
·
Golongan Darah B : Pameo yang menganggap kalau
sesama biker itu bersaudara tidak memandang lagi agama, suku, ras, golongan
darah, namun semua nya sudah menjadi satu, dan golongan darahnya pun hanya satu
yaitu B= Biker
·
Hotel Pertamina : istirahat, tidur atau menginap di galon
(SPBU)
·
Kondangan : bahasa gaul yang artinya “ajakan”
melacur; ‘jajan’ ke lokalisasi.. Istilah ini kebanyakan dipakai oleh para biker
dari pulau jawa.
·
Kondisikan : menyambut; melayani; menjamu
(tamu)
·
Lanjut : posisi pass….., teruskan;
tidak ada pertanyaan lagi
·
Modif : modifikasi, sudah di
rombak/ubah, tidak orisinil.
·
Motor minum : sepeda motor harus isi bensin,
kapasitas bensin
·
Ori/orsi : orisinil, asli ; sesuai
asalnya (bukan handmade).
·
Siap : pernyataan setuju;
mengikuti yang dikatakan; paham atau mengerti
·
Sip :
setuju;cocok;menerima keputusan
Istilah sparepart/asesoris sepeda motor.
·
Disk : cakram rem
·
Ejos : leher pipa (hampir
setengah bundaran yang ditempel di mesin) untuk knalpot.
·
Jeruji : jari-jari lingkar/ban
sepeda motor
·
Jok : tempat duduk sepeda
motor
·
Kanvas : Kain klos……………; kanvas rem
= sepatu rem
·
Napur : steking (sebuah alat pengatur
besarnya api pada motor BSA), taji ayam (istilah dari medan);; karena bentuknya
mirip taji ayam jago.
·
Pelak : lingkar ban sepeda motor
·
Roda gendeng : Roda gila; gigi-gigi mesin pada
perseneling sepeda motor
·
Selahan (selak) : engkol (kick starter); mengengkol.
Dalam kalimat misalnya : “Coba selah (selak) motor itu !” (Coba engkol motor itu)
·
Stengkas : tutup rantai sepeda motor
·
Spadbor : sayap (penutup sebahagian
roda )
(de el el, de es be,de es te,de ka ka…masih ada lagi yang
belum terdata dalam istilah ini)
10 FAKTA KONYOL BIKER dan KLUB…. (ingatan buatku pribadi yg
utama)…
ü
Katanya biker, bra-bro bra-bro, tapi gak punya
motor….
ü
Katanya bersaudara, tapi dengan abang sendiri
es-ke-te, adik dihajar, paman dimusuhi…? Sesama biker egois….merasa klub paling
paten… mau nyumbang dan ‘bantingan”b iker yang ketimpa musibah cuma kasi “rp
5.000”,- perak…
ü
Katanya independent, tapi dikit-dikit sponsor,
dikit-dikit sponsor…atpm, dealer, donator (yg tidak mengikat????)…? Bisa gak
buat klub tanpa sponsor?
ü
Katanya loyal, waktu disuruh pimpinan kok malah
gak mau, maki-maki…
ü
Katanya anak motor, tiap minggu Cuma undangan
kawinan, sunatan doang…. Kopdar gak mau….
ü
Hobi di klub adalah hobi ber sepeda motor,
touring, baksos. Giliran mau jalan gak ada duit. Mau baksos gak ada waktu, mau
kerja tungg-tunggu kawan…..(berarti belum siap berhobi, ya udah pulang kerja
dirumah aja, tidur, besok kerja lagi, tidur lagi,kerja lagi)
ü
Katanya anak ‘jalanan”, hidup dijalan, keras,
cuek….tapi liat perempuan merokok diplototin, orang selengekan di cibirin,
orang kaya di dekatin tapi yang miskin di jauhin….Udah di fitnah jelas pun
masih ‘say hello”…..munafik. Anak jalanan itu tau mana kawan dan lawan.
ü
Katanya hobi maniak, giliran touring minta
dikondisikan, fasilitas lebih…. Orang mancing aja gak ada yang minta sungainya
ditentukan…bawa kail sendiri, joran beli atau nyewa sendiri, beli makan minum
pake duit sendiri….
ü
Katanya bersaudara, tapi basa-basi pun gak
ada….Giliran susah menghubungi, giliran senang EGP lah….
ü
Katanya mitra polri, tapi gak pake helm…, ugal-ugalan..
gak punya sim pula..
ü
Piss bro…..
Demikian, semoga ada manfaatnya. Semoga dapat memperkuat keyakinan
akan jati diri BIKER sesungguhnya..#SalamSatuAspal